Makanan dan Minuman Tidak Langsung Sebabkan Penyakit Ginjal, Namun Ada Proses Tertentu yang Terlibat

Ilustrasi penyakit gagal ginjal akut misterius pada anak di Jakarta, Jumat (14/10/2022). (ANTARA/Instagram/@dinkesdki)--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Dr. Eka Laksmi Hidayati, Sp. A, Subs. Nefrologi (K), dokter spesialis anak dan pakar ginjal serta saluran kemih di RSCM, menjelaskan bahwa makanan dan minuman tidak secara langsung menyebabkan penyakit ginjal, meskipun faktor tersebut bisa berperan dalam proses yang lebih panjang.
“Makanan yang berlebihan, konsumsi gula yang tinggi, garam yang berlebihan, serta pola makan yang tidak sehat dapat memengaruhi kesehatan tubuh dalam jangka panjang. Jika anak mengalami obesitas, ini bisa meningkatkan risiko hipertensi, kadar gula darah tinggi, hingga diabetes, yang pada akhirnya dapat menyebabkan masalah ginjal di usia dewasa,” ungkap dr. Eka dalam sebuah webinar yang disiarkan dari Jakarta.
Dr. Eka menegaskan bahwa baik makanan olahan maupun makanan segar tidak bisa langsung menyebabkan gagal ginjal.
Selama anak mengalami pertumbuhan yang sehat dan mengikuti kurva pertumbuhan normal, kesehatan ginjal mereka umumnya terjaga dengan baik.
Namun, ia mengingatkan orang tua untuk lebih waspada jika ada gejala yang mencurigakan, seperti perubahan pada warna urin atau urin yang berbusa seperti busa detergen.
Jika gejala-gejala tersebut muncul, deteksi dini terhadap penyakit ginjal sangat dianjurkan.
Selain itu, pemeriksaan tekanan darah pada anak juga penting, karena hipertensi pada anak dapat berkaitan erat dengan penyakit ginjal.
Dr. Eka menyarankan agar anak yang berusia di atas 3 tahun menjalani tes tekanan darah secara rutin sebagai bagian dari skrining awal, meskipun kadang-kadang tes ini sulit dilakukan karena anak-anak sering kali merasa gelisah.
Penyakit ginjal, lanjut dr. Eka, dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk membuang limbah melalui urin, yang menyebabkan racun dan toksin tetap terakumulasi dalam tubuh, sehingga dapat mengganggu fungsi sistem tubuh lainnya. (*)