Anak Miliki Keunggulan atas AI Berkat Nilai Moral

Certified Positive Discipline Parent Educator Damar Wahyu Wijayanti saat menjelaskan terkait pentingnya menanamkan nilai-nilai budi pekerti dalam konferensi pers di Jakarta--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO– Anak-anak memiliki keunggulan yang tidak bisa disaingi oleh kecerdasan buatan (AI), terutama dalam aspek moral dan empati.
Hal ini disampaikan oleh Certified Positive Discipline Parent Educator, Damar Wahyu Wijayanti, yang menegaskan bahwa nilai-nilai budi pekerti menjadi pembeda utama antara manusia dan teknologi.
"AI bisa terus berkembang dan belajar dari data yang ada, tetapi empati, belas kasih, dan moralitas adalah hal yang unik pada manusia, yang sulit atau bahkan mustahil untuk ditiru oleh AI," kata Damar dalam sebuah konferensi pers di Jakarta.
Ia menambahkan bahwa anak-anak yang dibimbing dengan nilai-nilai kebaikan sejak dini akan tumbuh menjadi individu yang lebih peduli dan bertanggung jawab.
Sementara itu, AI tetap bergantung pada data dan instruksi yang diberikan oleh manusia tanpa memiliki kesadaran atau perasaan.
Menurut Damar, pemanfaatan AI dalam kehidupan sehari-hari perlu diiringi dengan kesadaran akan etika dan tanggung jawab.
Anak-anak perlu diajarkan untuk menggunakan teknologi secara bijak, misalnya dengan tidak menjiplak tugas dari AI dan tetap mengutamakan pemikiran kritis dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
"Kita harus memastikan bahwa generasi muda tidak menjadi pasif dan terlalu bergantung pada AI. Mereka harus tetap berpikir mandiri, berusaha, dan memiliki ketahanan dalam menghadapi tantangan," ujarnya.
Dengan menanamkan nilai-nilai moral yang kuat, anak-anak dapat memanfaatkan AI sebagai alat bantu tanpa kehilangan jati diri dan kemampuan berpikir kreatif. (*)