Siapkan Mitigasi Bencana, Debit Sungai Batanghari Naik

BANJIR: Debit sungai Batanghari mencapai 15,1 meter. Dengan ketinggian itu, status siaga bencana banjir di kota Jambi berada pada Siaga I.--
Ribuan Rumah di Sejumlah Daerah Masih Terendam
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO – Ketinggian air Sungai Batanghari mengalami kenaikan berdasarkan hasil pemantauan Alat Pengukur Ketinggian Air Manual (AWLR) yang terletak di kawasan Ancol/Tanggo Rajo. Berdasarkan laporan dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan) Kota Jambi, pada pemeriksaan yang dilakukan pada Minggu, 16 Maret 2025, pukul 08.15 WIB, tercatat ketinggian air mencapai 15,01 meter, yang meningkat 1 cm dari pengukuran sebelumnya.
Meski terjadi peningkatan ketinggian air, status siaga bencana banjir di Kota Jambi berada pada Siaga I. Pemerintah Kota Jambi bersama dengan instansi terkait terus melakukan pemantauan dan mempersiapkan langkah-langkah antisipatif untuk mengurangi dampak yang lebih luas dari kemungkinan bencana banjir. Wali Kota Jambi, Dr. Maulana, mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyiapkan berbagai strategi mitigasi bencana untuk menghadapinya.
“Kami terus berkoordinasi dengan Forkopimda, TNI, Polri, serta instansi terkait lainnya untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi potensi banjir ini. Langkah-langkah mitigasi yang telah disiapkan meliputi pemantauan intensif, kesiapan tim evakuasi, serta penyediaan logistik, dapur umum, dan posko darurat,” ujar Dr. Maulana dalam keterangannya pada Minggu (16/3/2025).
Lebih lanjut, Wali Kota Maulana menambahkan bahwa tim gabungan telah disiagakan di berbagai titik rawan banjir untuk membantu proses pemantauan dan evakuasi jika diperlukan. Pemerintah Kota Jambi juga terus mengoordinasikan berbagai upaya mitigasi demi memastikan keselamatan warga, serta mempersiapkan segala hal yang diperlukan untuk menghadapi kemungkinan banjir yang lebih besar akibat peningkatan debit air Sungai Batanghari.
BACA JUGA:Walikota Jambi Pimpin Apel Siaga Bencana
BACA JUGA:Ketua DPRD Kota Jambi Hadiri Apel Siaga Bencana
“Masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah rendah dan dekat bantaran sungai, diimbau untuk tetap siaga. Jika terjadi kondisi darurat, segera laporkan kepada pihak berwenang agar bisa segera ditangani,” tambah Wali Kota Maulana.
Selain itu, pemerintah juga berharap agar masyarakat berperan aktif dalam upaya mitigasi bencana dengan tidak membuang sampah sembarangan di sungai, menjaga kebersihan lingkungan, serta mengikuti arahan dari petugas guna meminimalkan risiko yang bisa terjadi akibat banjir.
Sementara itu, ribuan rumah warga yang berada di Wilayah Kabupaten Muaro Jambi juga terendam banjir. Berdasarkan data yang dilansir dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muaro Jambi, setidaknya ada sekitar 1.795 rumah warga yang Benar-benar terendam banjir.
Selain itu, BPBD juga merilis rumah warga yang terdampak banjir. Jumlahnya sebanyak 8.355 rumah.
Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Muaro Jambi, Alias mengatakan, selain merendam rumah warga, bencana banjir ini juga turut merendam beberapa fasilitas umum lainnya. Seperti, kata dia, sekolahan, tempat pelayanan kesehatan dan jalan.
"Untuk sementara data yang masuk ke kami, ada sekitar 1.795 rumah yang terendam. 8.355 rumah yang terdampak," kata Alias.
Alias menyampaikan, ribuan rumah warga yang terendam maupun terdampak banjir itu berada di sejumlah Kecamatan yang ada di Kabupaten Muaro Jambi.