Sekolah Rakyat, Terobosan Pemerataan Pendidikan untuk Masyarakat Miskin Ekstrem
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani --
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO– Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, memberikan dukungan penuh terhadap pembangunan Sekolah Rakyat yang menjadi terobosan penting dalam mewujudkan pemerataan pendidikan di Indonesia, khususnya bagi masyarakat yang termasuk dalam kategori miskin ekstrem.
Sekolah Rakyat bertujuan untuk memberikan akses pendidikan yang lebih merata bagi mereka yang selama ini terpinggirkan dari kesempatan memperoleh pendidikan yang layak.
Lalu menjelaskan, semua biaya pendidikan di Sekolah Rakyat akan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah.
Bahkan, pemerintah telah menyiapkan anggaran yang cukup besar, yaitu Rp100 miliar untuk setiap lokasi Sekolah Rakyat. Ini mencakup seluruh aspek pendidikan, termasuk biaya operasional dan fasilitas pendukung, serta kebutuhan makan bagi siswa yang akan dibiayai oleh negara.
Hal ini menunjukkan komitmen serius pemerintah untuk memberikan pendidikan gratis bagi masyarakat yang kurang mampu.
“Sekolah Rakyat ini merupakan sekolah berasrama, di mana semua biaya terkait dengan pendidikan akan ditanggung pemerintah. Bahkan, kebutuhan makan siswa juga akan disediakan. Pemerintah tidak hanya fokus pada penyediaan fasilitas pendidikan, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan para siswa selama mereka belajar di sekolah tersebut,” ujar Lalu Hadrian Irfani.
Lalu juga menekankan pentingnya kerjasama antara Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk mewujudkan pembangunan Sekolah Rakyat.
Sinergi antara kedua kementerian ini sangat diperlukan untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang menyeluruh dan berkualitas, serta memastikan bahwa program ini dapat berjalan efektif di seluruh wilayah Indonesia.
“Kementerian Sosial harus bersinergi dengan Kemendikdasmen, karena Kemendikdasmen memiliki pengalaman dalam mengelola layanan pendidikan. Di tingkat daerah, dinas sosial juga perlu bekerja sama dengan dinas pendidikan untuk memastikan keberhasilan program ini,” tambahnya.
Pemerintah berharap Sekolah Rakyat dapat memberikan dampak yang signifikan bagi mereka yang sebelumnya tidak memiliki akses pendidikan yang memadai.
Lalu menyatakan bahwa keberadaan Sekolah Rakyat akan membuka peluang bagi anak-anak dari keluarga miskin untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas, yang pada gilirannya akan membantu mengubah kondisi ekonomi keluarga mereka.
“Dengan adanya Sekolah Rakyat, anak-anak dari keluarga miskin ekstrem dapat mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Kami berharap para siswa yang menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat dapat memperoleh keterampilan yang nantinya akan membantu mereka keluar dari kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup keluarga mereka,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengungkapkan bahwa hingga saat ini terdapat 53 unit Sekolah Rakyat yang sudah siap dibangun dan akan diresmikan pada tahun ajaran baru mendatang.
Selain itu, jumlah usulan pembangunan Sekolah Rakyat dari berbagai provinsi, kabupaten, dan kota terus meningkat, dengan lebih dari 200 usulan yang meliputi baik bangunan baru maupun lahan kosong yang dapat dimanfaatkan.
“Sekolah Rakyat ini bukan hanya menjangkau daerah-daerah tertentu, tetapi juga akan merata di seluruh Indonesia. Dengan adanya lebih dari 200 usulan yang telah diajukan, kami optimis bahwa pendidikan yang berkualitas dan gratis ini akan semakin banyak tersedia untuk masyarakat yang membutuhkan,” ungkap Saifullah Yusuf.
Saat ini, selain 53 unit yang sudah siap digunakan, terdapat pula 82 lokasi lainnya yang sedang dalam tahap asesmen awal.
Sebagian besar dari lokasi yang sudah siap dibangun merupakan aset milik Kementerian Sosial, sementara sisanya sedang dalam proses perencanaan lebih lanjut.
Sekolah Rakyat diharapkan dapat menjadi jawaban atas ketimpangan akses pendidikan di Indonesia.
Dengan fasilitas yang memadai dan biaya yang ditanggung pemerintah, program ini berpotensi besar untuk menciptakan perubahan sosial yang signifikan, terutama di kalangan masyarakat yang selama ini terpinggirkan.
Pemerintah pun berharap agar masyarakat dapat mendukung dan memberikan apresiasi terhadap upaya ini, karena Sekolah Rakyat bukan hanya tentang memberikan pendidikan, tetapi juga membuka peluang bagi perubahan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. (*)