PKL di Talang Banjar Diberi Waktu 7 Hari, Bekas Lapak Bakal Jadi Pedestrian

DITERTIBKAN: Walikota Jambi Dr Maulana di dampingi Gubernur Jambi Al Haris memimpin langsung penertiban PKL yang berjualan sepanjang ruas jalan Orang Kayo Pingai, Talang Banjar kemarin (10/6). Di sini akan dibangun pedestrian. FOTO: DISKOMINFO KOTA JAMBI--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO – Tim Terpadu Pemerintah Kota Jambi melaksanakan penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Talang Banjar pada Selasa pagi, (10/6/2025). Penertiban tersebut juga dibantu Pemerintah Provinsi Jambi dengan dihadiri Gubernur Jambi Al Haris. 

Penertiban dilakukan bagian dari proyek pembangunan infrastruktur di sepanjang Jalan Orang Kayo Pingai. Proyek tersebut mencakup pembangunan saluran drainase tertutup, trotoar (pedestrian), dan median jalan.

“Ini bukan semata penertiban, tetapi langkah awal dalam pembangunan fasilitas publik yang lebih baik. Kami ingin menciptakan ruang kota yang tertib, aman, dan nyaman bagi semua,” ujar Maulana. 

"Kendala dalam penertiban tentu ada. Ada beberapa pedagang tadi yang meminta waktu untuk bongkar sendiri masih kita beri waktu 7 hari. Setelahnya kita bongkar," tambahnya. 

BACA JUGA:Pemkot Jambi Tertibkan PKL Tanpa Izin di Talang Banjar, Sediakan Lokasi Relokasi

BACA JUGA:Pemkot Jambi Ultimatum PKL Talang Banjar, Bongkar Sendiri atau Dibongkar Paksa

Pantauan di lapangan, selain petugas gabungan, sejumlah alat berat juga dikerahkan untuk mengeruk saluran air (got) yang tersumbat sampah.

Para pedagang diarahkan untuk menempati lokasi berjualan di dalam area Pasar Talang Banjar dan ke Pasar Angso Duo.

Namun, kebijakan ini tetap menjadi keluhan sejumlah pedagang. Saripah, salah satu pedagang yang telah lama berjualan di kawasan tersebut, mengaku kehilangan pendapatan. 

“Kami sudah lama jualan di sini. Dulu kalau jualan di luar, cepat habis. Tapi sekarang di dalam, sampai sore belum habis juga. Pembeli malas masuk ke dalam pasar karena jauh," keluh Saripah, Selasa (10/06/2025).

Senada, pedagang lainnya Bernita mengatakan bahwa ia berharap pemerintah dapat memberi solusi agar pedagang tetap bisa berjualan dengan nyaman dan menarik pembeli.

“Kalau jualan di dalam tidak balik modal. Kami sudah coba hampir satu tahun, malah makin rugi,” ujarnya.

Sementara itu, pedagang yang telah berjualan selama 26 tahun di kawasan pasar Talang Banjar bernama Iwen mengatakan mendukung kebijakan pemerintah dalam menertibkan PKL, namun berharap pelaksanaannya dilakukan secara adil.

“Kami mendukung program pemerintah. Tapi kalau ditertibkan, harus semua, jangan tebang pilih,” tegasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan