Tikam Pria yang Diduga Selingkuhan Istri, Warga Kumpeh Tewaskan Korban di Pasar Angso Duo
Ilustrasi penikaman--
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Seorang pria diduga nekat menikam pria lain yang disebut sebagai selingkuhan istrinya sendiri. Aksi brutal itu terjadi di tengah pasar Angso duo Kota Jambi, pada Selasa (14/10/2025) dini hari.
Korban ditemukan tergeletak tak sadarkan diri dengan luka di bagian wajah dan dada sebelah kiri. Lebih mengerikan lagi, sebilah pisau masih menancap di dada korban saat ditemukan warga.
Seorang saksi mata, Kevin, warga sekitar pasar, mengatakan dirinya mendengar teriakan seorang perempuan sebelum melihat korban sudah bersimbah darah di jalanan pasar. “Pas saya keluar, korban sudah tergeletak, luka di wajah dan dada kiri, pisau masih menancap di dada,” ungkapnya.
Kevin menyebut warga sempat takut menolong karena pelaku berteriak bahwa korban adalah selingkuhan istrinya. “Katanya selingkuh bang. Waktu itu ramai, tapi orang-orang gak berani nolong karena pelaku bilang ‘ini istri saya selingkuh’. Jadi semua pada mundur,” ujarnya.
Dari keterangan sejumlah pedagang, korban dan istri pelaku memang sering datang ke Pasar Angso Duo bersama. Namun, diduga keduanya menjalin hubungan terlarang yang akhirnya memicu kecemburuan pelaku.
Korban sempat dilarikan ke RS Bhayangkara Jambi, namun nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.
Pelaku diketahui bernama Yasmin (36), sementara korban adalah Tuhono (34). Keduanya merupakan warga Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi.
Saat ini, pelaku Yasmin telah diamankan dan masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolsek Telanaipura guna mendalami motif serta kronologi lengkap peristiwa tragis tersebut. “Pelaku tadi pagi diantar pihak keluarganya menyerahkan diri ke Polresta Jambi. Kemudian dijemput oleh penyidik Reskrim Polsek Telanaipura untuk dilakukan pemeriksaan mendalam,” ujar Kapolresta Jambi Kombes Pol Boy Sutan Binanga Siregar.
Menurutnya, setelah Unit Reskrim Polsek Telanaipura melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mendapatkan identitas pelaku, petugas langsung berkoordinasi dengan pihak keluarga. Upaya persuasif tersebut akhirnya membuat keluarga bersedia membawa pelaku untuk menyerahkan diri. “Kami berterima kasih atas kerja sama pihak keluarga yang kooperatif, sehingga pelaku bisa segera diproses secara hukum,” tambahnya. (*)