Dua Desa Terisolir, Korban Banjir Kerinci Kekurangan Pasokan Makanan

LONGSOR: Mobil terperosok ke pinggir sawah karena nekat menerobos banjir. --

Hal yang sama dikatakan warga Desa Tanjung Muda.

Untuk Desa Tanjung Muda saja ada sekitar 50 KK masih bertahan di tempat ketinggian untuk menghuni barang-barang mereka karena rumah dikepung banjir. 

“Ada 50 KK di desa Tanjung Muda bertahan, kami butuh makanan beras dan minum. Kondisi sekarang sudah habis,” ujar salah seorang warga Tanjung Muda. 

Disamping itu, pihak terkait tanggap bencana seperti kapal perahu tidak pernah kelihatan memantau di wilayah desa Tanjung Muda.

Terpisah, Pemkot Sungai Penuh memastikan pendistribusian bantuan logistik bagi warga yang terdampak banjir. 

Wako Ahmadi didampingi Sekda Alpian dan jajaran instansi terkait, bergerak menyusuri kawasan yang direndam banjir, Rabu (3/1).

Wako Ahmadi memantau  dan mendatangi para korban banjir di kawasan Cangkin Kecamatan Sungai Penuh dan kawasan Kelurahan Pondok Tinggi, sekaligus mengecek penyaluran bantuan. 

Di hadapan warga, Wako Ahmadi menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus membantu warga yang terdampak banjir. 

"Bantuan ini sifatnya sementara, jika tidak mencukupi kita akan tambah, " ujarnya.

Sehari sebelumnya Wako Ahmadi bersama rombongan menyerahkan bantuan untuk masyarakat Kecamatan Koto Baru, Desa Sri Menanti, Limau Manis, Desa Koto Baru. Kecamatan Kumun Debai, Desa Pcinggir Air, Desa Muara Jaya.

Dalam rapat tersebut dipaparkan kondisi lapangan dan dampak yang ditimbulkan banjir, serta  kajian oleh pihak BPBD.

Setelah melalui pembahasan dengan pertimbangan dari pimpinan DPRD, unsur forkompimda, ditetapkan status tanggap  darurat bencana alam banjir Kota Sungai Penuh Tahun 2024  untuk  7 hari kedepan (1-7 Januari  2024).

Sementara itu, Bencana longsor terjadi di Pungut, Rabu (3/1). Jalan lumpuh tertimbun longsor.

Masyarakat desa Pungut Mudik dan Pungut Tengah, memohon kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Pemerintah Kabupaten Kerinci untuk segera memperbaiki akses jalan penghubung antara kedua desa tersebut yang mengalami putus total ke Hiang. 

Amrizal, warga Pungut mengatakan kondisi ini memberikan dampak serius terhadap mobilitas dan kesejahteraan warga, serta menghambat aktivitas ekonomi di wilayah tersebut.

Tag
Share