Lawatan Mendiang Ratu Elizabeth II Jadi Momentum Sejarah
BERSANDAR: Kapal pesiar sandar di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Sabtu (21/10/2023).--
Pengerjaan saat ini adalah infrastruktur pendukung di laut yakni dua proyek pengerukan alur dan kolam masing-masing untuk paket A dan B. Pengerjaan proyek tersebut sudah mencapai 51,6 persen dan 58,9 persen pada pertengahan Oktober 2023. Pengerukan sedimen bawah laut dilakukan hingga kedalaman sekitar minus 12 low water spring (MLWSL) dari permukaan laut.
Total biaya yang dikucurkan untuk proyek itu yakni Rp1,2 triliun yang bersumber dari Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk infrastrutkur di laut dan pengerjaan infrastruktur di darat menelan anggaran mencapai Rp2,2 triliun dari anggaran Pelindo.
Sedangkan infrastruktur di darat lain yang sudah rampung di antaranya perluasan terminal penumpang internasional, pelindung pantai dan dinding penahan tanah serta fasilitas umum penunjang pariwisata lainnya.
Dampak Ekonomi
Potensi wisata kapal pesiar membawa dampak ekonomi yang besar. Meski durasi kunjungan rata-rata singkat rata-rata dua hingga tiga hari, namun pengeluaran wisatawan mancanegara itu terbilang besar atau sama dengan wisatawan untuk segmentasi konferensi (MICE) yang rata-rata per hari diperkirakan mencapai di atas Rp1 juta per orang.
Pengeluaran itu di antaranya untuk membeli pekat tur wisata, makan dan minum, belanja produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), transportasi, hingga kunjungan objek wisata.
Rata-rata satu kapal pesiar berukuran sedang hingga jumbo dengan panjang di atas 290 meter membawa turun turis 500-3.000 orang.
"Yang tak kalah penting, promosi pariwisata dari pengalaman wisatawan itu juga menjadi nilai tambah dalam mendorong kualitas pariwisata Tanah Air," kata Ketua Asosiasi Agen Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Bali, Putu Winastra.
Peningkatan kedatangan kapal pesiar ke Bali menandakan kebangkitan pariwisata setelah didera pandemi COVID-19. Mencermati animo yang tinggi dari wisatawan, operator kapal pesiar dunia. serta didukung daya tarik Pulau Dewata maupun kesiapan infrastrukturnya, maka peluang itu selayaknya diantisipasi dengan baik.
Peluang positif tersebut perlu diikuti dengan pengaturan layanan yang optimal dari semua pihak, termasuk kemudahan layanan imigrasi bagi wisatawan kapal pesiar. (ant)