WNI Cukup Banyak, Namun Tidak Berdokumen

KOTAK SUARA KELILING: Pengawas KSK Kuala Lumpur Robert Lumban Tobing (kiri) membantu mengarahkan WNI agar tidak salah memasukkan surat suara di lokasi Kotak Suara Keliling (KSK) 032 di Hulu Langat, Selangor, Malaysia, Minggu (4/2/2024). FOTO: ANTARA/HO-I--

Semangat Menjaring Suara Komunitas Kerinci di Hulu Langat 

Mereka menyasar Warga Negara Indonesia (WNI) yang berdomisili di sekitar Hulu Langat, Selangor. Membawa Kotak Suara Keliling (KSK). Agar warga bisa menyalurkan hak pilihnya.

---

YUSUF Maulana (26) dan dua rekannya, Sella Innaai dan Asmaul Husna yang sama-sama merupakan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) Pemilu 2024 bergegas keluar menuju lobi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur.

Tidak lama, Robert Lumban Tobing terlihat ikut menyusul di belakangnya, bergegas menuju lobi kedutaan, diikuti seseorang yang membawa satu kardus berwarna coklat berisi logistik pemilu yang tertempel tulisan KSK 032 di belakangnya. Ia merupakan Pengawas Kotak Suara Keliling (KSK) Kuala Lumpur.

Pada Minggu (4/2), mereka berempat sama-sama mendapat tugas untuk KSK 032, menyasar Warga Negara Indonesia (WNI) yang berdomisili di sekitar Hulu Langat, Selangor.

Sudah lewat 24 menit dari pukul 09.00 waktu Malaysia (MYT), jadwal keberangkatan ke lokasi pemungutan suara. Hanya butuh tujuh menit untuk memasukkan logistik pemilu ke dalam kendaraan van, sebelum akhirnya mereka benar-benar bergerak meninggalkan KBRI.

Waktu tempuh ke lokasi itu hanya butuh 40 menit kendaraan van berkapasitas 8-10 penumpang berisi lima orang, termasuk sopir itu tiba di tempat tujuan. Hulu Langat berlokasi di wilayah Negeri Selangor, bukan lagi di Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur.

Beberapa WNI tampak sudah menunggu di sekitar lokasi KSK 032 yang ternyata berbagi tempat dengan KSK 112 di sebuah lapangan futsal. Yusuf yang hari itu bertugas menjadi Ketua KPPSLN KSK 032 segera mengontak fasilitator tempat pemungutan suara, untuk memastikan mereka berada di lokasi yang tepat.

Sambil menunggu kepastian dari fasilitator, KPPSLN dengan cepat menyiapkan tempat pemungutan suara, sedangkan Robert mengawasi sambil sesekali membantu guna memastikan persiapan pemungutan suara berjalan lancar.

Wajah-wajah mereka tampak begitu serius, terlebih Yusuf, yang hari itu mendapat tanggung jawab memimpin kelancaran tugas menerima suara WNI yang ada di sana. Ketegangan di wajahnya berangsur berkurang, setelah akhirnya mereka mendapat kepastian berada di lokasi yang benar.

Sekitar pukul 12.00 mereka mulai menerima pendaftaran Warga Negara Indonesia (WNI) yang datang tampak antusias untuk menyalurkan hak suara. Yusuf bersama Sella bertugas di meja pendaftaran, sedangkan Asmaul Husna membantu mengarahkan ke bilik suara, memastikan surat suara dimasukkan ke kotak yang benar, serta mereka yang telah mencoblos mencelupkan jarinya ke dalam tinta.

Warga ada yang datang berkelompok, satu keluarga, sendiri-sendiri, hingga mengajak cucu. Nur Susilawati binti Anwar, salah satunya, yang datang usai Zuhur bersama dua anak, satu keponakan, dan dua cucunya.

"Masih ada lagi anak saya nanti petang datang. Kalau sekarang masih bekerja," ujar dia kepada ANTARA, sambil juga menceritakan sekitar setahun lalu telah ditinggal suaminya terlebih dulu menghadap Sang Ilahi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan