Kondisi Sungai Kumpeh Dipenuhi Semak

Sungai yang ada di Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi, saat ini dipenuhi dengan semak.--

MUARO JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO- Masyarakat sejumlah desa yang berada Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi mengeluh dengan kondisi  sungai yang saat ini memprihatinkan yang sudah dipenuhi rumput. Pasalnya, sungai kumpeh tersebut menjadi jalur transportasi warga sehari-hari.

Selain itu, masyarakat yang  betempat  tinggal di pinggiran  sungai tersebut khawatir dan was-was dengan keberadaan binatang berbisa.

Budiman, Kades Seponjen mengatakan, sungai tersebut merupakan akses transportasi  warga untuk membawa hasil pertanian masyarakat. Namun, kondisi saat ini akses tersebut  tidak bisa dilewati. Menurutnya, kalau kondisi sebelum dipenuhi rumput-rumput banyak masyarakat yang melintasi kawasan tersebut bahkan setiap hari mencapai puluhan pompong atau ketek.

"Bahkan masyarakat dari Tanjung Jabung Timur  juga melintasi sungai tersebut. Selain itu dengan kondisi banjir yang melanda kawasan  tersebut  masyarakat yang berada di sepanjang  aliran  sungai tersebut was-was  terutama  pada saat malam hari karena khawatir rumah mereka terseret oleh rumput kumpeh akibat derasnya air sungai," katanya.

BACA JUGA:Terlibat Politik Praktis, Dua Oknum PKH Muaro Jambi Disanksi

BACA JUGA:Truk Logistik Pemilu di Muaro Jambi Alami Kecelakaan

Dia mengungkapkan, di Desa Seponjen sendiri sudah ada 1 rumah yang menjadi korban. "Sudah ada satu rumah yang hanyut," bebernya.

Senada juga disampaikan Rafa’i Kepala Desa Betung, kondisi sungai tersebut juga dikeluhkan masyakaratnya karena ada sejumlah rumah warganya yang juga sudah menjadi korban. Menyikapi itu pihak pemerintah desa dan masyarakat bergotong royong melakukan pembersihan sungai kumpeh ini dengan alat seadanya.

BACA JUGA:Puluhan Hektar Tanaman Padi di Muaro Jambi Gagal Panen

BACA JUGA:Pj Bupati Muaro Jambi Bachyuni Akan Naikan Honor Dai

"Koondisi sungai dengan kedalam mencapai 16 meter dengan lebar 100 meter lebih dan ini sudah dikeluhkan  masyakarat sejak 3 bulan ini dan pemerintah desa telah enyampaikan keluhan  kepada  pemerintah  kabupaten Muaro Jambi  maupun  provinsi  Jambi namun belum ada realisasi  dan tanggapan," tukasnya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan