Ungkap Dugaan Kecurangan di Kerinci, Gerindra Endus Adanya DPT Siluman
Suasana Rapat Pleno KPU Provinsi Jambi pada 8-8 Maret 2024--
JAMBI- DPD Gerindra Provinsi Jambi mengendus adanya dugaan kecurangan pada Pemilu 2024. Ini secara berjenjang dari PPS, PPK, Kabupaten Kota hingga Provinsi untuk perolehan suara DRI RI.
Humas Gerindra Provinsi Jambi, Nazli mengatakan pihaknya telah menemukan bukti yang kuat terjadi pengelembungan suara secara sistematis yang diduga melibatkan petugas KPPS di banyak desa di beberapa kabupaten.
"Kita menemukan dugaan suara melebihi Daftar Pemilih Tetap (DPT) alias pemilih siluman. Ini akan kita kejar pidananya, " ungkap Wakil Ketua Bidang Humas DPD Gerindra Jambi tersebut.
Berdasarkan data partai Gerindra, kecurangan itu ditemukan di Desa Koto Sekilan Ambai Kecamatan Sitinjau Laut kabupaten Kerinci. Dari fakta yang diperoleh terdapat perbedaan data yang signifikan.
Dimana ditemukan DPT berjumlah 262 pemilih, tetapi berdasarkan surat suara sah di TPS tersebut menjadi 272 suara. Sedangkan di C1 ditemukan surat suara terpakai 253.
BACA JUGA:MEROSOT! Pemilu 2019 Kuasai Tiga Daerah, 2024 Gerindra Hanya Menag di Kerinci
BACA JUGA:22 Petahana Tumbang, Anggota DPRD Bungo Bakal Didominasi Wajah Baru
Ini menunjukan tak singkron dalam hal data pemilih dan suara.
Selain itu dalam hasil C1 terlihat di TPS yang bermasalah ada penumpukan suara pada salah satu caleg DPR RI tertentu.
Karena itu Nazli mempertanyakan kredebilitas data KPU tersebut, pihaknya meminta agar KPU benar-benar minta ditindaklanjuti sebagaimana mestinya.
"Kami minta KPU transparan untuk menyelesaikan masalah ini agar tidak menjadi persoalan, " katanya.
Selain itu pihaknya juga menemukan di Desa tersebut tidak ditandatangani oleh saksi, itu terlihat dari C1.
BACA JUGA:Melejit PPP Berhasil Kuasai 2 Daerah, PAN & Golkar Berbagi 3 Daerah
BACA JUGA:Beda Tipis dengan PKS, Golkar Dipastikan Raih Kursi 8 DPR Dapil Jambi
"Untuk ini kami minta agar KPU siapkan Absen kehadiran pemilih dan juga saksi, untuk kita konfirmasi dengan absensi yang kita punya," imbuhnya.
Nazli menegaskan, jangan sampai ada hasil pemungutan di TPS tapi tak ada absen kehadiran. Tak jelas siapa yang memilih, sehingga menciderai kepercayaan publik atas KPU sebagai penjaga demokrasi dalam pemilu.
"Jangan jangan ini suara siluman, seperti pemilihan noken," pungkasnya. (*)