OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara dalam pertemuan tahunan para menlu OKI di New York, AS, Kamis (22/9/2022). ANTARA/HO-Kemlu RI/am/aa.--

Sementara Arab Saudi, yang sempat membuka kesempatan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, mengancam akan menghapus peluang tersebut jika Israel menyerang Kota Rafah, di mana 1,2 juta warga Gaza mencari perlindungan dari konflik bersenjata di wilayah kantong Palestina itu.

Sementara itu, Turki meyakini bahwa pengakuan banyak negara terhadap negara Palestina akan menjadi pukulan telak bagi Israel, kata Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan.

Saat berbicara pada KTT ke-15 Organisasi Konferensi Islam (OKI) di Gambia, dia menambahkan bahwa Turki siap menggunakan semua cara yang ada untuk menekan Israel.

"Masyarakat kami mengharapkan hasil nyata dari pertemuan puncak ini," kata dia. "Pengakuan atas Palestina oleh lebih banyak negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel."

Fidan menyerukan negara-negara OKI untuk melakukan setiap upaya guna memastikan keanggotaan penuh Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Turki juga akan memanfaatkan semua cara diplomatik agar Israel tidak dibiarkan tanpa hukuman, kata dia.

Menurut Fidan, Turki pada 1 Mei memutuskan untuk bergabung dengan Afrika Selatan untuk menggugat Israel di Mahkamah Pidana Internasional (ICC).

Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan roket ke Israel dari Gaza dan menerobos perbatasan, yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera 240 orang lainnya, menurut Tel Aviv.

Israel lalu membalas dengan serangan habis-habisan, memblokade penuh Gaza, dan melancarkan serangan darat di dalam wilayah kantong Palestina itu untuk "menumpas pejuang Hamas dan membebaskan sandera".

Lebih dari 34.500 orang telah tewas di Jalur Gaza, menurut otoritas setempat. (ant)

 

Tag
Share