Banyak Material Vulkanik Mengendap di Puncak Lereng Marapi
KORBAN MARAPI: Eko (27), salah satu warga Desa Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat yang menjadi korban bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi. FOTO: ANTARA/M RIEZKO BIMA ELKO PRASETYO --
Pemerintah daerah mesti memberi penjelasan supaya masyarakat mengerti mengapa mereka harus dipindahkan. Alasan utama yakni karena bangunan rumah-rumah penduduk di desa tersebut berada menempati sepadan sungai-sungai yang berhulu langsung di Gunung Marapi sehingga rawan kembali dilanda bencana banjir lahar dingin.
Bukan perkara mudah tapi tidak ada kata terlambat bagi pemerintah untuk melakukan segenap upaya pencegahan tersebut demi menyelamatkan Sumatera Barat dari ancaman bahaya bencana yang mematikan ini.
Semua patut mengakui pula bahwa hakikat dari rentetan bencana alam ini menjadi tabuhan penanda bahwa sampai kapan pun upaya pembangunan daerah jangan pernah mengesampingkan dampak ekologi.
Pemerintah harus lebih tegas terhadap aktivitas pembukaan lahan sepadan sungai, lereng bukit, lembahan menjadi tempat wisata, restoran dan permukiman, sekalipun memang menjadi daya tarik kunjungan wisatawan dan meningkatkan sumber perekonomian daerah. Namun dampak kerugian oleh bencana akan selalu lebih besar karena bukan hanya kerugian materiil tapi juga kejiwaan anak-anak dari orang tua yang meninggal dunia adalah aset paling berharga sebagai calon generasi penerus bangsa di kemudian hari.
Berbagai strategi yang sudah dipetakan untuk mitigasi bencana tersebut kini terus dilakukan. dengan harapan dapat meringankan beban para korban serta menata agar kondisi yang lebih baik ke depan. (ant)