BRIN Jajaki Kerja Sama Antariksa Dengan Uni Emirat Arab

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Laksana Tri Handoko (kanan) mengadakan pertemuan dengan Wakil Direktur Jenderal Badan Antariksa Uni Emirat Arab Ibrahim Al Qasem (kiri) membahas kerja sama antariksa di Gedung B.J. Habibie, Jakarta, Senin (3/6/2024)--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko hari ini melakukan pertemuan dengan delegasi Badan Antariksa Uni Emirat Arab (UAESA) di Gedung B.J. Habibie, Jakarta.

 "Pertemuan ini untuk menggali potensi kerja sama keantariksaan kedua pihak," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Senin.

 Handoko mengatakan BRIN saat ini sedang fokus dalam membangun bandar antariksa di Biak, Papua. Fasilitas itu terbuka untuk pengguna global terutama Asia Pasifik. 

Menurutnya, bandar antariksa di wilayah ekuator sangat bermanfaat karena lebih sedikit energi yang dibutuhkan untuk satelit di lintasan ekuator.

 Strategi pengembang bandar antariksa tersebut menggunakan pendekatan bisnis ke bisnis atau B2B.

BACA JUGA:TNI Siap Kirim Pasukan Untuk Bertugas di Gaza

BACA JUGA:4 Bacakada Kantongi Rekom NasDem Untuk Maju di Pilkada Serentak 2024

 “Saat ini kami sedang berdiskusi dengan beberapa investor potensial, termasuk jika Uni Emirat Arab tertarik dalam joint initiative tersebut," kata Handoko. 

Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa BRIN juga terbuka melibatkan sektor swasta dalam pengoperasian stasiun bumi dan bandar antariksa.

 BRIN memiliki lima stasiun bumi dan sedang dalam tahap pengalihan ke sektor swasta dalam pengoperasian dan pemeliharaan.

 "Kami juga mengizinkan sektor swasta untuk menyediakan layanan berbasis stasiun bumi,” paparnya.

 Wakil Direktur Jenderal UAESA Ibrahim Al Qasem menjelaskan berbagai program keantariksaan di negaranya mulai dari peningkatan kapasitas institusi, pembentukan pusat keantariksaan, dan penguatan kapasitas penelitian serta sumber daya manusia di universitas.

 Uni Emirat Arab melibatkan sektor swasta dalam menguatkan program keantariksaan, antara lain pengembangan satelit dan pusat data keantariksaan. Negara ini fokus dalam misi eksplorasi Mars dan sabuk asteroid.

 "Ilmu keantariksaan dan eksplorasi antariksa sangat penting bagi kami untuk melibatkan generasi muda. Kami juga menawarkan keterlibatan ini untuk peneliti dan generasi muda di universitas Indonesia,” kata Ibrahim. (ant)

Tag
Share