Perlu Penguatan Kualitas Guru dan Dosen di Pendidikan Vokasi

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Kiki Yuliati--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggarisbawahi kebutuhan akan upaya memperkuat kualitas guru, dosen, tenaga pendidik, dan kepala sekolah di sektor pendidikan vokasi.
"Diperlukan penguatan pada aspek guru dan dosen," ungkap Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR RI di Jakarta.
Kiki menjelaskan bahwa penguatan kualitas pengajar dan tenaga pendidik di pendidikan vokasi sangat penting agar sesuai dengan kebutuhan industri yang terus berkembang, karena merekalah yang akan mentransfer pengetahuan kepada siswa.
Sementara itu, siswa pendidikan vokasi juga perlu terus memperbaharui pengetahuan mereka sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan industri, sehingga mempermudah mereka dalam mencari pekerjaan setelah lulus.
Untuk itu, Kiki menegaskan perlunya pelatihan bagi guru, kepala sekolah, pengawas, dan berbagai tenaga pendidik di pendidikan vokasi melalui program upskilling dan reskilling.
"Kami melakukan intervensi melalui program upskilling dan reskilling yang dilakukan pada guru, instruktur khusus, dan dosen," katanya.
Langkah-langkah tersebut telah dimasukkan dalam rencana program tahun depan melalui kegiatan peningkatan keterampilan dan penyegaran keterampilan bagi pendidik dan tenaga kependidikan di satuan pendidikan.
Kegiatan tersebut pada tahun depan dianggarkan sebesar Rp96,78 miliar dengan target 6.734 orang, dan mencakup beberapa jenis pelatihan.
Pelatihan yang akan dilakukan meliputi pelatihan guru kejuruan dengan anggaran Rp56,9 miliar untuk 1.386 orang, pelatihan kepala sekolah sebesar Rp5,87 miliar untuk 381 orang, pelatihan pengawas senilai Rp2,68 miliar untuk 300 orang, dan pelatihan guru umum dengan anggaran Rp5,57 miliar untuk 381 orang.
Selain itu, terdapat juga pelatihan laboratorium/teknisi/administrasi dengan anggaran Rp4,14 miliar untuk 585 orang, serta peningkatan keterampilan atau penyesuaian keterampilan dosen dan instruktur khusus, serta pelatihan kurikulum dengan anggaran Rp23,6 miliar untuk 3.701 orang. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan