Dampak Blackout Listrik di Jambi, Air Mati Pengusaha Rugi
Manager PLN UP3 Jambi Ediwan --
“Secara materi kita mengalami kerugian, dua hari tidak bisa menerima laundry,” katanya.
“Jangankan untuk menjalankan usaha, untuk kebutuhan dapur saja kita sudah kehabisan stok air. Karena sumber air di rumah juga memanfaatkan mesin yang harus menggunakan listrik. Jadi sekarang air juga habis. Hingga rabu sore listrik tempat kami masih padam,” ungkapnya.
Padamnya listrik ini juga berdampak pada distribusi air di Kota Jambi. Pelanggan PDAM Kota Jambi mengeluhkan hal tersebut.
BACA JUGA:Komisi II DPRD Kota Jambi Gelar Hearing dengan PLN UP3 Jambi
BACA JUGA: Institut Teknologi PLN Siapkan 250 Kuota Program Ikatan Kerja
Diungkapkan Miftah, warga Kecamatan Alam Barajo. Di rumahnya air PDAM tidak mengalir sejak selasa pagi hingga rabu siang.
“Listrik padam, air tidak mengalir. Semua aktivitas kita terganggu,” katanya.
Sementara Manager PLN UP3 Jambi, Ediwan mengtakan, PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Jambi melaporkan bahwa sekitar 120.000 pelanggan di wilayah Jambi masih terdampak pemadaman listrik sebagai akibat dari gangguan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 275 kV Linggau-Lahat, pada Rabu (5/6/2024).
Ediwan menyampaikan bahwa meskipun kondisi kelistrikan di Jambi sudah mencapai 80 persen normal hingga Rabu sore (5/6/2024), pemadaman bergilir tetap berpotensi terjadi pada malam hari, terutama jika terjadi beban puncak.
"Kita masih menunggu pembangkit-pembangkit besar ini bisa beroperasi secara maksimal, sehingga sistem kembali normal," ujar Ediwan.
BACA JUGA:PLN Catat Kapasitas Listrik Nasional Capai 72.976 MW
BACA JUGA:PLN Terapkan Masa Siaga Kelistrikan Periode Natal dan Tahun Baru
Dari total 660.000 pelanggan PLN di Jambi, sekitar 120.000 pelanggan masih mengalami pemadaman listrik.
Ediwan menghimbau masyarakat untuk menghemat penggunaan listrik dan memprioritaskan kebutuhan pokok, seperti menampung persediaan air dan memasak.
"Kami menghimbau masyarakat untuk menggunakan listrik secara bijak, terutama di malam hari ketika konsumsi meningkat," katanya.