Polemik Kekosongan Obat di RSUD Abdul Manap, Ketua DPRD Jambi: Tidak Masuk Akal dan Manajemen Harus Dievaluasi

RSUD Abdul Manap yang berada di Mayang Mangurai--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO– Kekosongan obat yang terjadi selama berbulan-bulan di RSUD Abdul Manap mendapat sorotan tajam dari Ketua DPRD Kota Jambi, Putra Abshor Hasibuan.

Menurut Abshor, ketidaktersediaan obat di rumah sakit tersebut sudah berlangsung lama dan menunjukkan kurangnya tindakan serius dari pihak terkait.

"Anggarannya sudah kita alokasikan semua. DPRD berharap Pemkot Jambi fokus pada pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur," ujarnya pada Kamis (6/6/2024).

BACA JUGA:RSUD Abdul Manap Terancam Pemutusan Mitra BPJS Kesehatan Akibat Pasien Diminta Beli Obat di Luar

BACA JUGA:Tuntut Penjelasan Utang Rp69 Miliar RSUD RM, LSMM Minta Insentif Jasa Medis Segera Dibayar
Abshor meminta jajaran Pemkot Jambi, terutama Sekda, Dinas Kesehatan, dan pihak-pihak terkait, untuk segera mengatasi masalah ini.

Ia menegaskan bahwa jika dana kurang, dana Biaya Tak Terduga (BTT) yang telah dianggarkan bisa digunakan untuk membeli obat agar pelayanan kepada masyarakat, khususnya peserta BPJS, tidak terhambat.
"Sangat tidak masuk akal jika obat di rumah sakit pemerintah mengalami kekosongan. BPJS biasanya membayar klaim yang mencakup obat, rawat inap, dan jasa pelayanan kesehatan," tegas Abshor.
Abshor juga menyatakan akan bersurat ke Komisi IV DPRD Kota Jambi untuk mengawal masalah tersebut.

BACA JUGA:RSUD Raden Mattaher Janji Akan Bayar Insentif Nakes, Klaim Besaran Masih Dihitung

BACA JUGA:Utang Obat RSUD RM Capai Rp 40 Miliar

Ia mendesak agar Pj Walikota segera mengambil tindakan, bahkan jika perlu, mengganti manajemen rumah sakit.
"Intinya semua harus dievaluasi. Ibu Pj Walikota harus cepat tanggap demi perbaikan ke depan," tambahnya.
Pengamat Kebijakan Publik, Nasroel Yasier, turut menyoroti kekosongan obat di RSUD Abdul Manap. Menurutnya, persediaan obat adalah tanggung jawab rumah sakit.
"Pasien peserta BPJS seharusnya tidak perlu membeli obat di luar. Jika terpaksa, uang pasien harus dikembalikan. Pihak rumah sakit tidak boleh mengarahkan pasien untuk membeli obat di luar," kata Nasroel.
Nasroel juga menegaskan bahwa masalah ini perlu evaluasi serius dari Pemerintah Kota Jambi melalui Dinas Kesehatan.
"Perlu evaluasi menyeluruh. Penjabat Walikota harus turun langsung ke lapangan dan memeriksa kondisi ini," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi, Ida Yuliati, menyatakan bahwa stok obat di RSUD Abdul Manap sudah mulai tersedia sejak Rabu (5/6/2024).
"Memang benar ada persoalan kekosongan obat, namun saat ini stok obat sudah tersedia sebagian di Instalasi Farmasi Kota Jambi sesuai dengan Formulasi Nasional (Fornas). Tidak ada lagi masyarakat yang harus membeli obat di luar," jelas Ida.

BACA JUGA:Dugaan Pungutan Biaya Ambulans di RSUD MH Thalib Sungai Penuh Dikeluhkan

BACA JUGA:Wabupi Tanjabtim Lakukan Sidak Pelayanan RSUD NH
Ida menambahkan bahwa pada pekan kedua Juni ini, stok obat diharapkan sudah terpenuhi 100 persen sesuai Fornas.
"Mudah-mudahan minggu kedua Juni ini, stok obat sudah terpenuhi sepenuhnya," tutupnya. (*)

Tag
Share