Dibangun Dari Dana Sumbangan Rakyat Indonesia, Beroperasi Sejak 27 Desember 2015
RUMAH SAKIT INDONESIA DI GAZA: Tampilan depan Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Rumah sakit ini dibiayai sepenuhnya dari sumbangan uang rakyat Indonesia. --
Mereka sebagian besar berasal dari kalangan menengah ke bawah dan tidak ada bantuan asing, bahkan bantuan dari pemerintah Indonesia.
Untuk itu, penamaan rumah sakit ini diberi nama “rumah sakit Indonesia” (RSI) dengan harapan bisa menjadi bukti silaturahmi antara warga Indonesia dan Palestina.
Pembangunan RSI dimulai pada 14 Mei 2011 untuk tahapan pertama. Tahapan tersebut berfokus pada pembangunan 2 tingkat lantai, 1 basement, dan 1 area tengah. Tahapan pertama ini selesai pada 28 April 2012.
Adapun tahapan kedua resmi berjalan pada 1 November 2012 sampai awal Februari 2014. Tahapan ini berfokus pada bidang arsitektur dan mechanical electrical (ME).
Pembanguan RSI dinyatakan selesai pada Februari 2014. Rumah sakit tersebut mulai beroperasi pada 27 Desember 2015.
Adapun peresmian simbolisnya berlangsung di Theater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada 9 Januari 2016.
Peresmian tersebut dihadiri Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Menlu RI Retno LP Marsudi, hingga Mendikbud Anies Baswedan.
Adapun serah terima Rumah Sakit Indonesia dilakukan oleh Presidium MER-C kepada pemerintah Palestina, yang diwakili oleh Menteri Kesehatan Palestina Jawad M Awwad dan Dubes Palestina untuk RI Fariz Mehdawi.
Fasilitas Rumah Sakit Indonesia di Gaza
Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza ini memiliki struktur bangunan unik berbentuk oktagonal (segi delapan). Bangunan ini terdiri dari empat lantai dan satu lantai dasar (basement).
Pada awal pendiriannya, Rumah Sakit Indonesia memiliki 100 beds rawat inap, 10 beds ICU, dan empat ruang operasi yang lengkap. Dilansir dari Republika, jumlah kapasitas bed meningkat menjadi 230 beds untuk saat ini.
Adapun kamar-kamarnya diberi nama dari 17.000 pulau di Indonesia. Misalnya, "Rumah Rawat Sumatra", "Rumah Rawat Sulawesi", dan lain-lain.
Selain diberikan nama pulau, beberapa ruangan utama di RSI juga diberikan nama penyumbang pembangunan rumah sakit.
Salah satu hal yang unik adalah penamaan IGD yang secara khusus menggunakan nama "Instalasi Gawat Darurat Teungku Chik Ditiro".