Dibangun Dari Dana Sumbangan Rakyat Indonesia, Beroperasi Sejak 27 Desember 2015
RUMAH SAKIT INDONESIA DI GAZA: Tampilan depan Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Rumah sakit ini dibiayai sepenuhnya dari sumbangan uang rakyat Indonesia. --
Mengenal Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina
Indonesia memiliki rumah sakit di Gaza, Palestina. Rumah sakit yang dibangun dari sumbangan dana rakyat Indonesia itu tak luput dari hantaman rudal Israel. Seperti apa kondisinya?
---
RUMAH Sakit Indonesia di Gaza turut menjadi target dari serangan Israel pada Kamis, 9 November 2023. Sebanyak 11 misil Israel merusak beberapa bagian fasilitas dari Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza, Palestina.
Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Lalu M Iqbal, bangunan RSI mengalami rusak akibat gempuran roket.
“Sasaran roket adalah daerah Taliza'tar, yang lokasinya sangat dekat RSI, sehingga RSI mengalami sejumlah kerusakan fisik tambahan,” katanya dalam keterangan tertulis pada Jumat, 10 November 2023.
Patut diketahui bahwa rumah sakit ini merupakan fasilitas kesehatan yang sepenuhnya dibiayai dari donasi rakyat Indonesia.
Dilansir dari Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza berawal ketika Israel melancarkan aksi militernya pada Sabtu, 27 Desember 2008. Pada saat itu, keadaan di Palestina terutama Gaza sangat kacau.
Banyak korban berjatuhan ketika Israel menyerang daerah tersebut dengan bom dan rudalnya secara membabi-buta. Alhasil, luka berat seperti kehilangan anggota tubuh termasuk trauma banyak dialami oleh korban Palestina di Gaza.
Dengan melihat kondisi tersebut, Tim MER-C—organisasi sosial kemanusiaan asal Indonesia—bertemu dengan Menkesa Palestina di Gaza dr. Bassim Naim untuk menyampaikan rencana pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza, Palestina.
Rencana tersebut disambut dengan baik sehingga mereka sepakat membangun RSI berdasarkan penandatangan kerja sama MOU pada Jumat, 23 Januari 2009.
Penandatangan atas nama rakyat Indonesia diwakili oleh dr. Joserizal Jurnalis, Sp. OT. Adapun penandatanganan atas nama rakyat Gaza diwakili oleh dr. Bassim Naim.
Lokasi pembangunan RSI terletak di Bayt Lahiya, Gaza Utara, Palestina. Adapun tanah lokasi pembangunannya merupakan tanah wakaf dari pemerintah Palestina di Gaza seluas 16.261 m2.
Seluruh dana pembangunannya berasal dari sumbangan masyarakat Indonesia dengan memakan biaya sebesar Rp126 miliar.