Melubang dan Menuang Asa Lestari Layang Kuau Raja Tebuk Isi

PENGRAJIN LAYANG-LAYANG: Pengrajin layang-layang tradisional, Amronshah (kanan), menunjukkan motif Layang Kuau Raja Tebuk Isi yang tengah ia kerjakan bersama rekan-rekannya di Sanggar Layang-Layang Purnama di kediamannya di Dumai, Riau, Selasa (18/6/2024--

Atas nama getirnya kenangan pemandangan khas langit Dumai yang kian dikikis zaman, Amronshah tergerak untuk kembali menekuni kerajinan membuat Layang Kuau Raja.

Sejak 2004, pria kelahiran 20 Desember 1963 itu membentuk Sanggar Layang-Layang Purnama yang fokus untuk melestarikan seni tradisi pembuatan Layang Kuau Raja Tebuk Isi.

Dedikasi dan ketekunan Amronshah bersama rekan-rekannya mendapat sambutan positif pemerintah. Pemerintah Provinsi Riau secara aktif membantu upaya pengajuan Layang Kuau Raja Tebuk Isi menjadi Warisan Budaya Tak Benda.

Persis pada 25 Oktober 2023 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengeluarkan sertifikat nomor 2310/Dit.PK/Sertifikat/2023 yang menetapkan Layang Kuau Raja Tebuk Isi sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTBI) dari Riau.

Melubang dan Menuang

Amronshah menuturkan pembuatan Layang Kuau Raja Tebuk Isi sudah memiliki karakter tersendiri sejak proses pembuatan rangkanya.

Dalam membuat rangka layang-layang ia diajari kecermatan untuk memilih bambu sebagai materi yang dipakai. Bambu harus ditebang ketika bulan sedang gelap.

"Turun temurun kami diajarkan bahwa bila bambu kami ambil saat bulan terang (ia akan) lebih mudah lapuk dimakan rayap," katanya saat ditemui ANTARA di kediamannya di Dumai Barat, Selasa (18/6).

Selepas ditebang, bambu juga harus direndam tiga bulan lamanya sebelum dijemur selama satu pekan. Seusai proses rendam-jemur, bambu baru diraut menjadi lidi-lidi kecil dengan diameter sekira 1 centimeter sebelum dibentuk menjadi rangka layang-layang.

Proses berikutnya adalah merakit pitu-pitu, yang menurut Amronshah adalah pengaruh dari Suku Bugis yang turut mendiami wilayah pesisir Riau sejak masa lampau.

Pitu-pitu dirangkai dari bambu dengan sumbu besi yang kemudian dihubungkan oleh benang. Amronshah harus memastikan benar bahwa pitu-pitu bisa menghasilkan suara dengungan ketika diterbangkan.

Oleh karena itu, Amronshah selalu melakukan uji coba dengan cara pitu-pitu diputar 360 derajat secara horizontal. Jika pitu-pitu belum bisa menyaringkan suara angin, maka Amronshah akan mengencangkan lagi benang pengikat.

Ketika pitu-pitu sudah bisa dipastikan bersuara nyaring, ia akan disematkan ke rangka layang-layang dan Amronshah melanjutkan proses pembuatan dengan teknik tebuk isi.

Secara harafiah tebuk berarti melubangi. Maka tebuk isi adalah proses melubangi dan menuangkan motif yang ingin disajikan pada Layang Kuau Raja Tebuk isi buatan Amronshah.

Proses menebuk dilakukan dengan melubangi kertas utama lembaran layang-layang, dilanjutkan dengan menuangkan warna yang tepat sesuai motif yang dipilih berulang-ulang menggunakan lembar demi lembar kertas warna-warni.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan