Melubang dan Menuang Asa Lestari Layang Kuau Raja Tebuk Isi

PENGRAJIN LAYANG-LAYANG: Pengrajin layang-layang tradisional, Amronshah (kanan), menunjukkan motif Layang Kuau Raja Tebuk Isi yang tengah ia kerjakan bersama rekan-rekannya di Sanggar Layang-Layang Purnama di kediamannya di Dumai, Riau, Selasa (18/6/2024--

Cerita Amronshah, Lestarikan Budaya Lewat Sanggar Layang-Layang Purnama 

Layang-layang tradisional itu bernama Layang Kuau Raja Tebuk Isi, mengambil nama burung Kuau Raja, fauna endemik hutan tropis Sumatra, Kalimantan, dan Semenanjung Malaya.

---

BULIR padi yang mulai menguning, langit berhias layang-layang corak warna-warni, dan sorak sorai bocah berpadu dengan suara dengung dihasilkan layang-layang yang sama.

Kombinasi ketiganya menjadi ingatan yang melekat sebagai pemandangan khas di hampir setiap sudut Kota Dumai, semasa Amronshah (61 tahun) menghabiskan masa kecilnya.

Sejumlah kalangan sempat menganggap Kuau Raja punah keberadaannya, tetapi burung yang juga dikenal sebagai Great Argus itu nyatanya masih ditemukan di sejumlah wilayah endemiknya.

BACA JUGA:Belgia Kembali

BACA JUGA:Billy Syahputra Ungkap Alasan Putus dengan Amanda Manopo

Kuau Raja adalah burung yang lebih banyak menghabiskan waktunya berjalan di darat ketimbang terbang dari satu titik ke titik lainnya.

Bagi yang tidak kenal Kuau Raja, lebih mudah membayangkan burung itu seperti Merak. Sama-sama lebih banyak menghabiskan waktu di darat dan burung pejantan kerap memamerkan bulu sayap serta ekornya yang berhias bintik-bintik menyerupai mata serangga di hadapan burung betina.

Secara morfologis, tampilan sang burung dituangkan ke dalam Layang Kuau Raja, mulai dari mahkota di bagian kepala, sayap kiri dan kanan, hingga ekornya.

Satu hal tambahan yang membuat Layang Kuau Raja begitu khas adalah keberadaan pitu-pitu, bagian yang disematkan di belakang kerangka sayap layangan. Ketika Layang Kuau Raja diterbangkan, embusan angin yang mengenai pitu-pitu menimbulkan bebunyian khas.

Amronshah menyadari, seiring berjalannya waktu, Layang Kuau Raja tak lagi banyak menghiasi langit Dumai. Hal itu tentu tidak lepas dari fakta bahwa ladang-ladang di Dumai perlahan beralih fungsi.

Tak banyak lagi ladang yang menguning, tak ramai lagi langit berhias Layang Kuau Raja serta suara dengung khasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan