Tangkapan Ikan Melimpah, Nelayan Keluhkan Harga Menurun

Tangkapan ikan yang melimpah di toke penampung yang ada di Kecamatan Kuala Jambi.--

MUARASABAK, JAMBIEKSPRES.CO -Para nelayan di Kecamatan Kuala Jambi merasakan kegembiraan karena hasil tangkapan ikan mereka melimpah belakangan ini. Meskipun demikian, mereka mengeluhkan penurunan harga jual ikan ke toke penampung.

Madi, seorang nelayan yang menggunakan jaring pukat tarik, mengungkapkan bahwa hasil tangkapan hari ini mencapai sekitar 1 ton ikan gulama.

BACA JUGA:Hasil Tangkapan Nelayan Tanjabtim Menurun, Akibat Degradasi Sumber Daya Ikan

BACA JUGA:Nelayan Tanjabtim Hilang di Laut Selama 10 Hari, Ditemukan Mengapung di Perairan Karimun Kepri

Namun, dia menyayangkan bahwa harga yang ditawarkan toke penampung hanya Rp. 3.500 per Kg, turun dari Rp. 5.000 per Kg sebelumnya. Penurunan harga sebesar Rp. 1.500 per Kg tersebut sangat mempengaruhi pendapatan para nelayan.

"Meskipun tangkapan ikan melimpah, tapi dengan harga yang murah seperti ini, pendapatan kami menjadi tergerus," ujar Madi dengan raut kekecewaan.

Musim 'Penimur', yang merupakan musim timur, memang saat yang ditunggu-tunggu oleh nelayan jaring pukat tarik seperti Madi.

BACA JUGA:Ketinting Ditemukan Dalam Keadaan Kosong, Diduga Nelayan Tanjabtim Hilang Tenggelam

BACA JUGA:Jelang Pilkada, Wabup Tanjabtim Robby Imbau ASN Tidak Berkampanye

Namun, setiap kali musim ini tiba dan tangkapan melimpah, harga jual ikan cenderung turun drastis.

"Sudah biasa bagi kami. Setiap musim seperti ini, toke selalu mengambil ikan dengan harga murah," tambahnya.

Madi berharap agar hasil tangkapan tetap melimpah dalam beberapa minggu ke depan, dan harga jual ikan kembali normal seperti sebelum musim 'Penimur' ini.

Dia berharap agar para nelayan bisa kembali mendapatkan pendapatan yang layak, karena di luar musim ini, tangkapan ikan biasanya sedikit dan pendapatan hanya cukup untuk makan sehari-hari.

BACA JUGA:Tanjabtim Siaga Karhutla, Antisipasi Musim Kemarau dan Ancaman Kebakaran Lahan

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan