Cak Imin Tekankan Perubahan di Tengah Disrupsi Politik
Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar menekankan pentingnya perubahan dalam setiap laku politik di tengah disrupsi yang terjadi terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pria yang akrab disapa Cak Imin tersebut menyampaikan pernyataan itu saat menghadiri konsolidasi bertajuk Sekolah Pemimpin Perubahan (SPP) Wilayah 1 Jawa Timur yang diikuti seluruh anggota DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota terpilih pada Pileg 2024.
BACA JUGA:Trah Politik Nurdin Bangkit Lagi, Zola Gendong Laza dan Hazrin Dorong Diza
BACA JUGA:Menunggu Keputusan Politik Gerindra, Pilih Dukung Haris atau Romi?
"Seluruh lini kehidupan telah mengalami disrupsi, termasuk politik. Disrupsi itu akan menimbulkan pergeseran-pergeseran dalam banyak hal. Mulai cara kerja, pengelolaan, perekrutan kader, sistem kaderisasi, ideologisasi, manajemen partai, serta persoalan-persoalan lain yang berkembang sangat dinamis," kata Gus Imin di Coban Rondo, Malang, Rabu.
Cak Imin menyatakan, terjadinya disrupsi tersebut menuntut partai politik serta seluruh wakil rakyat, terutama dari PKB, untuk beradaptasi.
Menurut dia, apabila setiap laku politik gagap terhadap disrupsi tersebut, bukan tidak mungkin pada saatnya akan tergilas zaman.
BACA JUGA:KPU Bungo Imbau Masyarakat Isi Pilkada dengan Narasi Positif dan Hindari Politik Uang
BACA JUGA:Pj Sekda Sarolangunasn Ingatkan ASN Tak Terlibat Politik Praktis
"Seluruh perubahan itu tentu menuntut penyikapan, pengelolaan, dan pendekatan yang tidak tunggal. Tanpa adaptasi yang tepat dalam mengelola partai politik, maka sebuah partai bisa jadi hanya tinggal sejarah dalam nama besar yang tertulis dalam lembaran-lembaran kertas dan jejak digital," ujarnya.
Sementara itu, ia menjelaskan bahwa terdapat kritik tajam yang dialamatkan kepada setiap partai politik, yaitu terkait penyiapan pemimpin bangsa. Menurut dia, minimnya calon dari internal partai politik dalam banyak kontestasi dianggap kegagalan partai politik dalam menyiapkan calon-calon pemimpin bangsa.
"Ya meskipun anggapan itu tidak sepenuhnya benar, meskipun juga tidak semuanya salah. Banyak variabel yang membingkainya. Sangat kompleks dan tidak sederhana," katanya.
BACA JUGA:H. Hurmin Deklarasi Maju, Peta Politik Pilbup Sarolangun Langsung Berubah
BACA JUGA:Eksistensi Masyarakat Adat dalam Politik, Wajib Ambil Peran di Panggung Politik