Promosikan Candi Muaro Jambi ke Dewan Se-Indonesia

CANDI MUARO JAMBI: Kawasan Komplek Percandian Candi Muaro Jambi. Pada acara Munas ADPSI dan ASDEPSI 2024, Candi Muaro Jambi dipromosikan di hadapan dewan se Indonesia. FOTO: HUMAS Kemendikbud --

“Kita berpikir karena ini lagi berlangsung dan kita juga masih melakukan penggalian sehingga dossier itu akan bertambah juga Informasinya,” katanya.

Dimaksud daftar sementara ini kata Hilmar dari berbagai situs yang akan ditetapkan sebagai warisan dunia. Nanti prosedurnya menunggu giliran pembahasan.

Dikatakannya, sudah masuk ke dalam daftar sekarang menunggu giliran pembahasan kapan itu dilakukan tergantung dari pekerjaan di sini. 

"Kalau sudah selesai direvitalisasi kita sudah berani memastikan tahap satu katakan final kita sudah berani daftar karena KCBN Muara Jambi dengan luas 4.000 hektare ada bagian utara itu belum disentuh," ucapnya.

“Tapi dugaan kita dari temuan awal yang terlihat banyak sekali temuan-temuan di sana, kita lagi lihat secara strategis kapan tepatnya itu nanti dari segi waktu untuk masuk pembahasan di UNESCO,” jelasnya.

Ditambahkan Hilmar, KCBN Muara Jambi tidak hanya menjadi simbol keyakinan Buddha, tetapi juga pusat pendidikan dan destinasi spiritual. "Berada di tengah keheningan dan keagungan situs ini, pengunjung diajak menyusuri jejak masa lalu dan memahami peran vitalnya dalam proses edukasi dan pembangunan peradaban," ucapnya.

KCBN Muara Jambi memiliki makna sejarah yang sangat dalam, merepresentasikan keunikan tradisi spiritual dan pendidikan Buddhisme di Asia Tenggara. Kompleks ini mencakup candi tinggi dan rendah, serta stupa besar yang mencapai ketinggian 27 meter, yang semuanya dibangun tanpa menggunakan semen atau bahan perekat modern. KCBN Muara Jambi menjadi kompleks percandian Buddha terbesar di Asia Tenggara, membentang sepanjang 7,5 kilometer di sepanjang Sungai Batanghari dan mencakup 8 desa. (*)

Tag
Share