Buka Orientasi Tim Pendamping Keluarga, Sri Ingatkan Perlunya Komitmen Dan Kerja Sama
Pj Walikota Jambi Sri Purwaningsih --
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi terpilih sebagai lokasi Orientasi Tim Pendamping Keluarga (TPK) untuk Peningkatan dan Pengukuran Sasaran Calon Pengantin (Catin) oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Griya Mayang Rumah Dinas Jabatan Walikota Jambi, Kamis (25/7/24) pagi itu, dibuka langsung oleh Pj Walikota Jambi, Sri Purwaningsih. Kegiatan itu juga turut dihadiri oleh Plt Direktur Bina Penggerakan Lini Lapangan BKKBN RI, Ridwan Fadjri Nur.
Dalam sambutannya, Pj Walikota Sri Purwaningsih mengatakan, TPK merupakan ujung tombak dalam upaya menekan stunting dan perlu diberdayakan serta didukung dalam pelaksanaan tugasnya.
"Ini merupakan wujud hadirnya pemerintah dalam menekan angka stunting, serta kepedulian terhadap masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan berjangka panjang. Maka dilakukan orientasi ini guna memastikan Calon Pengantin berada dalam kondisi ideal untuk hamil dan melahirkan, sehingga menghasilkan anak-anak yang sehat, baik secara fisik maupun mental," ujar Sri saat membuka orientasi.
BACA JUGA:Lakoni Genre Drama Perdana
BACA JUGA:Pemkot Jambi Terapkan QRIS untuk Pembayaran PBB
Dia menambahkan, perlunya penguatan kelembagaan Tim Percepatan Penurunan Stunting yang sudah dibentuk, membantu dan memfasilitasi pelaksanaan tugas dari Tim Pendamping Keluarga.
"Saya mengharapkan kepada kita semua untuk melakukan penguatan kelembagaan Tim Percepatan Penurunan Stunting yang sudah dibentuk, membantu dan memfasilitasi pelaksanaan tugas dari Tim Pendamping Keluarga melalui dukungan sarpras dan pembiayaan," tambahnya.
Dirinya juga berharap agar TPK bisa berfokus dalam penurunan stunting sesuai dengan fungsi dan tugasnya masing-masing.
"Intinya, tujuan dari kegiatan ini adalah mewujudkan kota Jambi ini adalah nol stunting. Mari kita berkolaborasi dan bersinergi bersama-sama," ujar Sri.
Terkait angka stunting kota Jambi saat ini, Sri juga menyampaikan optimisnya dapat memenuhi target tahun 2024 di angka 10%.
"Saat ini angka stunting kita di angka 13,5% masih dibawah Nasional 14%. Jadi dengan 8 program aksi Konvergensi Stunting kota Jambi diharapkan target di tahun 2024 ini bisa tercapai," imbuhnya.
Sri menegaskan perlunya kerja sama untuk menurunkan angka stunting, harus ada komitmen dan kebijakan yang dapat mengarahkan, mengkoordinasikan, dan memperkuat strategi serta target pencegahannya.
"Tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri, harus ada kerjasama dan melibatkan pemangku kepentingan baik dari unsur pemerintah, swasta, organisasi, masyarakat sipil, lembaga pembangunan, media, akademisi, dan masyarakat umum, saya tekankan stunting ini bukan hanya masalah kemiskinan dan akses terhadap pangan, tetapi juga pola asuh dan pemberian makan pada balita," tegas Sri.