Penurunan Harga Bitcoin Jadi Kesempatan untuk Strategi Investasi
Ilustrasi mata uang Bitcoin. (Reuters)--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-CEO INDODAX, Oscar Darmawan, menilai bahwa penurunan harga Bitcoin (BTC) baru-baru ini adalah bagian dari fase koreksi pasar yang lebih luas dan menawarkan peluang untuk merancang ulang strategi investasi.
Harga Bitcoin sempat mencapai sekitar 70.000 dolar Amerika Serikat (AS). Namun, pada Jumat (2/8), harga Bitcoin mengalami penurunan signifikan, menembus di bawah 64.470 dolar AS, atau turun sekitar 7,95 persen.
Penurunan ini berakibat pada likuidasi pasar Bitcoin sebesar 38,83 juta dolar AS pada tanggal 31 Juli 2024.
BACA JUGA:Bitcoin di Titik Rendah, Ini Komentar CEO Indodax tentang Pergerakan Harga Bitcoin
BACA JUGA:Bakal Kunjungi Negeri Gingseng Tindak Lanjut MoU Investasi di Danau Sipin
“Pergerakan harga yang volatil seperti ini sering terjadi dalam jangka pendek, terutama setelah periode kenaikan yang tajam. Saat seperti ini sebaiknya digunakan untuk menilai dan memperbarui strategi investasi Anda,” kata Oscar dalam pernyataannya di Jakarta sebagaimana dikuti jambiekspres.co dari Anatara.
Dampak penurunan harga Bitcoin juga terasa pada altcoin lainnya, termasuk Ethereum (ETH), yang kini diperdagangkan pada harga 3.149,40 dolar AS, turun sekitar 7,2 persen dalam periode yang sama.
Oscar menjelaskan bahwa penurunan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti proses pembayaran kepada kreditor Mt. Gox yang masih berlangsung, serta arus keluar ETF Bitcoin pada 31 Juli 2024 dan keputusan Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga acuan.
BACA JUGA:Moratorium Hotel Dicabut, Kota Jambi Masih Butuh Investasi Hotel Berbintang
BACA JUGA:OJK Ingatkan Masyarakat Waspada Investasi Bodong dan Pinjol Ilegal
Keputusan terbaru dari Federal Open Market Committee (FOMC) menetapkan suku bunga pada 5,5 persen, dengan kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan September.
Kebijakan ini berdampak pada aset kripto, yang sering kali bergerak berlawanan arah dengan dolar AS.
“Meskipun Bitcoin menghadapi tekanan saat ini, potensi jangka panjangnya tetap positif. Investor harus melihat situasi ini sebagai kesempatan untuk meninjau dan mungkin memperbaiki posisi mereka,” jelas Oscar.
Oscar juga menambahkan bahwa jika Bitcoin dapat kembali mempertahankan harga di atas 70.000 dolar AS dan melewati level resistensi yang lebih tinggi, maka ada kemungkinan kenaikan harga yang signifikan.
Pasar kripto sangat dinamis, dan investor perlu siap untuk menyesuaikan strategi mereka dengan cepat.
BACA JUGA:Investasi di Kota Jambi Sudah Masuk Rp 396 M
BACA JUGA:FANTASTIS! OJK Laporkan Kerugian Masyarakat Akibat Investasi Ilegal Capai Rp39 Triliun
Oscar mendorong investor untuk memanfaatkan penurunan harga Bitcoin sebagai peluang untuk investasi, namun dengan catatan bahwa risiko tetap ada.
Ia berpendapat bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk menambah posisi di Bitcoin, mengingat potensi keuntungan jangka panjang yang bisa didapatkan.
INDODAX juga menyediakan fitur ‘Investasi Rutin’ dengan teknik Dollar Cost Averaging (DCA), yang memungkinkan investor membeli aset kripto secara berkala dengan jumlah tetap.
Ini membantu mengurangi dampak fluktuasi harga jangka pendek dan membangun portofolio kripto secara lebih terencana.
Selain itu, INDODAX menawarkan fitur ‘Earn’ yang memungkinkan pengguna mendapatkan keuntungan melalui staking.
BACA JUGA:Jalan Tol dengan Investasi Fantastis Rp10 Triluliun Sepi Aktivitas Penggunanya, Kok Bisa?