WASPADA! Virus West Nile Mematikan Mulai Menyebar, 69 Kasus Ditemukan di Eropa

Petugas kesehatan bersiap menyuntikkan vaksin Human Papilloma Virus (HPV) kepada siswi sekolah dasar--

MOSKOW, JAMBIEKSPRES.CO–Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Eropa (ECDC) mengonfirmasi bahwa sebanyak 69 kasus infeksi virus West Nile (WNV) telah dilaporkan di Eropa selama tujuh bulan pertama tahun 2024.

Peningkatan kasus ini diperkirakan terkait dengan kondisi cuaca yang mendukung penyebaran virus.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis sebagaimana dikutip jambiekspres.co dari Antara, ECDC menyebutkan bahwa kasus infeksi WNV pada manusia telah dilaporkan di delapan negara Eropa.

BACA JUGA:Gaya Hidup Sehat Dapat Cegah Infeksi Virus HPV dan Kanker Serviks

BACA JUGA:Virus West Nile Mewabah di Yunani, Kasus Tercatat Lebih Tinggi dari Lima Tahun Lalu

Negara-negara tersebut meliputi Yunani dengan 31 kasus, Italia dengan 25 kasus, dan Spanyol dengan 5 kasus. Austria, Hongaria, Serbia, Prancis, dan Romania juga melaporkan masing-masing 2 atau 1 kasus.
ECDC juga mencatat bahwa terdapat delapan kematian yang terkait dengan infeksi WNV.

Rinciannya adalah 5 kasus di Yunani, 2 di Italia, dan 1 di Spanyol.
Menurut ECDC, jumlah kasus yang dilaporkan saat ini masih sesuai dengan perkiraan.

Gejala dan tingkat keparahan infeksi WNV juga mirip dengan tahun-tahun sebelumnya.

BACA JUGA:Puluhan Ekor Sapi Warga Mati, Diduga Akibat Terjangkit Virus Jembrana

BACA JUGA:Sasar Imunisasi 80.297 Anak Putus Rantai Penularan Virus Polio
Cuaca hangat dan lembab yang melanda Eropa dalam beberapa bulan terakhir telah menciptakan kondisi ideal bagi penyebaran virus ini. ECDC memprediksi bahwa jumlah kasus dapat terus meningkat hingga bulan September.
Virus West Nile menyebar melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi dan tidak menular antar manusia.

Sekitar 20 persen dari individu yang terinfeksi mengalami gejala seperti flu, sakit kepala, demam, muntah, dan diare. Infeksi yang lebih serius dapat menyebabkan gangguan neurologis seperti ensefalitis, meningitis, dan poliomyelitis.
Meskipun virus ini biasanya ditemukan di wilayah tropis dan subtropis, kasus-kasus baru juga muncul di negara-negara non-tropis seperti Spanyol dan Yunani. Saat ini, belum ada vaksin atau obat yang tersedia untuk mencegah atau mengobati demam West Nile.

BACA JUGA:Kajian Literatur Aktivitas Antivirus Covid-19 Senyawa Bioaktif dan Ekstrak Tanaman Herbal

BACA JUGA:Lonjakan Pasien Rawat Inap Covid-19 di Korea Selatan Meningkat Enam Kali Lipat
Versi ini memberikan penekanan pada penyebaran virus, data kasus, dan prediksi ke depan, dengan penekanan pada dampak cuaca dan kondisi saat ini di Eropa. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan