Beri Bantuan 1.080 Laptop, Kemenag Dorong Digitalisasi Pesantren
Plt Direktur PD Pontren Waryono Abdul Ghafur saat menjadi pembicara pada kegiatan Transformasi dan Penguatan Layanan Data Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam.--
JAKARTA-Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kemenag mendorong pesantren melakukan digitalisasi. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memberi bantuan 1.080 laptop dan diklat transformasi digital.
Plt Direktur PD Pontren Waryono Abdul Ghafur mengatakan, digitalisasi sangat penting sebagai bentuk adaptasi pesantren terhadap perkembangan zaman.
“Pesantren harus melakukan adaptasi, karena hanya yang bisa beradaptasi yang memiliki keberlanjutan. Kalau tidak melakukan adaptasi akan ditelan zaman,” ujarnya saat memberi sambutan pada Transformasi dan Penguatan Layanan Data Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam.
BACA JUGA:2.067 Ponpes Terima Manfaat Program Kemandirian Pesantren
BACA JUGA: Pesantren Tebuireng Jombang Masifkan Edukasi Pengelolaan Sampah
"Bantuan 1.000 laptop dan diklat transformasi digital menjadi ikhtiar Kemenag dorong digitalisasi pesantren," sambungnya.
Bantuan 1.080 laptop diberikan kepada 270 pesantren di 34 provinsi. Laptop sudah didistribusikan pada Juni - Juli 2023.
Waryono menyayangkan sikap sebagian pesantren yang masih belum mau beradaptasi dengan alasan menjaga wasiat. Pesantren dimaksud tidak mau memakai komputer, laptop, dan teknologi digital lainnya.
“Bentuk menjaga wasiat semacam ini agaknya perlu ditafsir ulang. Sebab kalau tidak, kasihan penerusnya, karena pesantren yang tidak mau beradaptasi dengan zaman bisa ditinggal masyarakat,” lanjutnya.
Meski demikian, Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu optimis mayoritas pesantren mampu beradaptasi dengan zaman. Sebab, pesantren adalah lembaga pendidikan yang mempunyai kultur adaptif.
BACA JUGA:Kemenag Beri Apresiasi Sembilan Operator Emis 4.0 Teladan Nasional
BACA JUGA:Kemenag Buka Universitas Islam Siber Permudah Guru Akses Kuliah
Dia berharap pesantren yang telah mendapat bantuan digitalisasi pesantren dari Kemenag dapat memanfaatkan bantuan itu dengan maksimal.
Pesantren diharapkan membuat dan mengaktifkan kanal-kanal media guna menyebarluaskan informasi yang penting kepada masyarakat. Sebab, kata dia, hari ini kekuatan pesantren ada pada publikasi. Pesantren yang gencar melakukan publikasi akan semakin dikenal oleh masyarakat.