Terendam Banjir, 559.5 Hektar Sawah di Tanjabtim Alami Fuso

Kondisi lahan sawah padi petani di Kecamatan Berbak yang terendam banjir akibat hujan dan air pasang.--

MUARASABAK, JAMBIEKSPRES.CO - Akibat banjir kiriman dan air pasang laut yang melanda Kabupaten Tanjabtim, membuat ribuan hektar sawah terdampak. Alhasil ada ratusan hektar diantaranya mengalami puso atau gagal panen.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kabupaten Tanjabtim, Sunarno mengatakan, berdasarkan data periode Oktober - Maret (Okmar) ada sekitar 4.700 hektar lahan sawah yang telah ditanam padi, 3.340 hektar diantaranya terdampak banjir dan 559,5 hektar puso. 

"Jadi lahan sawah padi petani yang terdampak banjir ada 4 kecamatan, yakni Berbak, Rantau Rasau, Muara Sabak Timur dan Nipah Panjang. Sedangkan lahan padi petani yang gagal panen ada di 3 kecamatan, yakni Berbak, Rantau Rasau dan Muara Sabak Timur," katanya.

BACA JUGA:Harga Beras di Tanjabtim Mahal, Beras PSHP Diharapkan Jadi Solusi

BACA JUGA:Pemkab Tanjabtim Validasi Data Kemiskinan Ekstrem

Dijelaskan Sunarno, saat ini kondisi lahan sawah petani masih terendam banjir, karena hujan yang masih mengguyur di wilayah tersebut, ditambah lagi kondisi air pasang surat yang masih tinggi, sehingga membuat padi tidak sehat dan tumbuh kerdil.

"Tumbuh kembang padi petani menjadi tidak stabil akibat rendaman air banjir. Berbeda jika banjir datang saat kondisi padi sudah tinggi, padi masih bisa dipanen. Umur tanam masih 35 - 70 Hst," jelasnya.

Dia menerangkan, saat pihaknya telah berupaya agar lahan padi petani yang puso mendapatkan asuransi untuk meringankan beban petani. Tindak lanjut yang dilakukan adalah menyampaikan usulan kompensasi benih padi terhadap pertanaman yang terdampak puso kepada Dinas TPHP Provinsi Jambi.

"Jadi 559,5 hektar lahan padi yang puso kita ajukan untuk mendapatkan kompensasi benih padi dari provinsi," ungkapnya.

BACA JUGA:Tanjabtim Usulkan Sebanyak 375 Formasi CASN ke MenPANRB

BACA JUGA:4 Kecamatan di Tanjabtim Diusulkan Pembangunan TPS3R

Terpisah, Kepala Desa Rawa Sari, Kecamatan Berbak, Abdul Rokib membenarkan hal tersebut. Kelompok tani di desanya memang sangat berharap ada bantuan benih padi untuk mengganti tanaman padi mereka yang puso.

"Harapan para petani puso ini ada bantuan benih. Karena biasanya pasca poso seperti ini akan sulit mendapatkan benih padi, makanya perlu bantuan dari pemerintah," tukasnya. (*)

Tag
Share