Benarkan Berkumur dan Sikat Gigi Siang Hari Bisa Membatalkan Puasa? Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad

Ilustrasi menggosok gigi, apakah bisa membatalkan puasa?--

JAMBIEKSPRES.CO-Sebagian muslim ragu untuk berkumur dan sikat gigi saat puasa di Bulan Ramadan, karena dikhawatirkan akan membatalkan puasa.  
Sebetulnya apa hukum berkumur dan sikat gigi saat puasa menurut syariat Islam?
Ustaz Abdul Somad melalui Tabayyun com chanel di YouTube menjelaskan bahwa berkumur dan sikat gigi saat puasa boleh dilakukan, asal sewajarnya.
Tidak boleh terlalu ekstrem, misalnya sampau menengadahkan kepala saat berkumur.  
Karena, hal itu akan berakibat pada masuknya air kumur-kumur ke dalam kerongkongan, sehingga menyebabkan batalnya puasa.  
Demikian pula terkait sikat gigi di bulan puasa boleh dilakukan.  
Hanya saja sebagian ulama mengatakan bila menyikat gigi dilakukan setelah tergelincirnya matahari sekitar pukul 12 siang higgga sore hari hukumnya makruh.  

BACA JUGA:11 atau 23 Rakaat? Simak Sejarah Munculnya Perbedaan Rakaat Salat Tarawih Menurut Ustadz Abdul Somad

BACA JUGA:Gus Baha Minta Hindari Omongan 'Rugi Ramadan Setahun Sekali Nggak Salat Tarawih’
Artinya bila dilakukan tidak apa-apa, tapi bila ditinggalkan mendapat pahala.  
Sementara anjuran berkumur kala puasa adalah menghindari berkumur dengan berlebihan (al-mubalaghah).  
Berlebihan maksudnya berkumur terlalu kencang atau terlalu banyak. Hal ini karena adanya kekhawatiran akan membatalkan puasanya.
Ulama Zakariya al-Anshari dalam kitab “Al-Majmu” menyebutkan orang yang berpuasa tidak disunnahkan untuk bersungguh-sungguh (berlebihan) dalam berkumur, karena dikhawatirkan membatalkan puasanya.
Apalagi ketika kita berkumur dan sikat gigi saat puasa, menyebabkan mulut dan bibir kita jadi segar karena tersentuh air.
Ditambah lagi berkumur dan sikat gigi saat puasa yang suasanaya panas terik, sehingga terasa nikmat bila hal itu dilakukan.  
Namun karena kita ingin menjalankan perintah Allah SWT untuk berpuasa, maka kita akan berupaya agar jangan sampai puasa kita batal atau sia-sia belaka.  
Semua ibadah itu mengajarkan kita untuk takut kepada Allah SWT, sehingga kita patuh dan taat kepada perintah Nya.  
Imam Nawawi dalam kitab” Al-Majmu’ Syarah al-Muhadzdzab” mengatakan perlu kehati-hatian dalam berkumur dan sikat gigi saat puasa, terutama sikat gigi yang digunakan.  

BACA JUGA:Siapa Musafir yang Boleh Tidak Berpuasa? Ini Penjelasan Lengkapnya

BACA JUGA:3 Amalan Pokok Ramadan Menurut Ustadz Adi Hidayat yang Jadi Kurikulum Spritual Nabi
Bila ada material yang masuk ke tenggorokan, baik yang masuk itu air, pasta gigi, atau bulu dari sikat gigi, maka puasa yang kita lakukan batal.
Meskipun kita tidak sengaja melakukannya.
Ketika kita memperhatikan hal-hal kecil seperti berkumur dan sikat gigi saat puasa ini berarti kita ada kesungguhan dan berusaha dekat dengan Allah SWT, dengan melaksanakan ibadah sesuai ketentuan dari Allah SWT.  
Contohnya ketika kita sholat, maka setelah takbiratul ihram, mata kita tertuju pada tempat kita sujud yakni di sajadah kita.
Hal ini menunjukkan ketaatan dan takut-Nya kita kepada Allah SWT. Bila salah satu bagian tubuh kita terasa gatal, maka kita hanya menggaruknya 1 kali.  
Hal itu sesuai dengan ketentuan syariah, untuk tidak menggaruk badan lebih dari 3 kali.  
Merujuk dari hal itu, maka pedoman dari Al Quran, hadist, dan ijtima’ ulama, menjadi rujukan kita dalam menjalankan rukun Islam yang ke-3 yakni puasa.  
Hal ini agar kita tidak sia-sia menjalankan ibadah puasa.  
Apalagi bila puasa kita batal, karena kita tidak punya pengetahuan mengenai hal-hal tadi, seperti berkumur dan sikat gigi saat puasa, maka itu sangat rugi sekali.

BACA JUGA:Jika Tidak Ingin Puasa Kita Batal, Hindari 5 Jenis Makanan dan Minuman Ini Saat Sahur

BACA JUGA: Puasa Bantu Mengurangi Kejadian Penyakit Asam Lambung
Sebab kita harus mengulang puasa yang batal tersebut di lain waktu.  
Guna menghindari hal-hal seperti itu, maka kita perlu banyak mencari informasi dan mengikuti majelis ilmu agama, agar kita dapat melaksanakan puasa di bulan Ramadan dengan maksimal.  
Di bulan Sya’ban ini merupakan kesempatan bagi kita untuk menambah ilmu pengetahuan terutama mengenai hal-hal yang membatalkan puasa.  
Jadi ketika sudah memasuki Ramadan kita benar-benar siap untuk melaksanakan puasa dengan maksimal, seperti kemampuan fisik kita dalam menahan lapar dan haus.

BACA JUGA:Jika Tidak Ingin Puasa Kita Batal, Hindari 5 Jenis Makanan dan Minuman Ini Saat Sahur
Karena biasanya bulan Ramadan cuaca panas di siang hari.  
Hal ini perlu diantisipasi dengan makan sahur, sehingga stamina kita dapat prima dalam meng-hadapi cuaca panas tersebut.   
Selain itu kita harus menjaga hawa nafsu kita, agar puasa yang kita lakukan tidak sekedar menahan lapar dan haus. (*)

Tag
Share