JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO- Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Jambi, Kombes Pol Bambang Yugo, memimpin pengecekan langsung hotspot di perbatasan Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan pada Selasa (23/7).
Pengecekan tersebut melibatkan tim gabungan yang terdiri dari Ditreskrimsus Polda Jambi, Polres Muaro Jambi, BPBD Kabupaten Muaro Jambi, Babinsa Koramil, dan Kelompok Masyarakat Peduli Api.
BACA JUGA:Sasaran Pengendalian Karhutla Tahun Ini Meluas
BACA JUGA:Jambi Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla, Berlaku Sejak 19 Juli Hingga 31 Oktober
Tim gabungan ini bertugas untuk menghadapi hotspot yang terdeteksi di Desa Muara Medak, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.
Dirreskrimsus Polda Jambi, Kombes Pol Bambang Yugo, memimpin langsung operasi tersebut bersama Kasubdit IV Ditreskrimsus Polda Jambi AKBP Reza Khomeini.
Turut hadir Kapolres Muaro Jambi, AKBP Wahyu Bram, serta perwakilan dari BPBD Kabupaten Muaro Jambi dan Babinsa dari Koramil 0415/Pijoan.
“Kegiatan ini menjadi bukti kolaborasi yang efektif dalam penanggulangan karhutla di perbatasan Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan.
BACA JUGA:Sehari Tiga Titik Api Karhutla Terdeteksi di Kabupaten Muaro Jambi, BPB Diminta Bergerak Cepat
BACA JUGA:Pesan SAH Sang Ketua HKTI, Agar Bersiap Antisipasi Karhutla di Musim Kemarau
Tim berhasil mengidentifikasi hotspot atau titik api yang terletak di RT 14 Desa Muara Medak dengan luas sekitar 15 hektar,” terang Bambang.
Bambang menjelaskan, meskipun titik kebakaran tersebut berjarak sekitar 21 kilometer dari perbatasan dengan Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi, namun masih berada di wilayah Provinsi Sumatera Selatan.
Di lokasi, tim melakukan pengecekan intensif terhadap hotspot dan memastikan koordinatnya di Lintang S -1°47'53" dan Bujur E 104°5'48".
"BPBD Kabupaten Musi Banyuasin bekerja sama dengan masyarakat setempat, termasuk Kelompok Masyarakat Peduli Api Bromo Sakti Pancuran, untuk menangani karhutla dan meminimalisir dampaknya," tuturnya.
BACA JUGA:Siaga Karhutla 2024, Tanjabtim Bersiap Hadapi Musim Kemarau
BACA JUGA:Operasi Modifikasi Cuaca Cegah Karhutla
Tim juga melakukan upaya kanalisasi di lokasi kebakaran untuk membatasi dan memadamkan sisa-sisa asap, sehingga mengurangi risiko perluasan karhutla.
“Kolaborasi ini menjadi bukti nyata komitmen untuk melindungi lingkungan dan masyarakat sekitar. Kerja sama yang solid antara berbagai instansi dan komunitas lokal sangat penting dalam menanggulangi bencana alam seperti kebakaran ini,” jelas Bambang.
Bambang berharap, sinergi yang terbangun dalam penanggulangan ini dapat terus ditingkatkan ke depannya untuk menjaga keberlanjutan lingkungan hidup di kedua provinsi tersebut.
BACA JUGA:BPBD Tanjabbar Minta Warga Antisipasi Potensi Karhutla saat Musim Kemarau
BACA JUGA:BMKG Temukan 42 Titik Kasus Karhutla di Sumatera, Dimana 6 Titik Ada di Jambi
“Ini menjadi bukti nyata bahwa respons cepat dan koordinasi yang baik dapat memberikan hasil yang positif dalam menghadapi tantangan alam,” pungkasnya. (*)