JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid, atau Gus Jazil, merespons rencana Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk merebut PKB melalui tim lima atau panitia khusus (pansus).
Gus Jazil menegaskan bahwa PKB bukan bagian dari PBNU dan beroperasi secara terpisah.
"PKB bukan badan otonom PBNU. PKB mengikuti Undang-Undang Partai Politik, sedangkan NU mengikuti Undang-Undang Ormas. Jadi, keduanya berbeda," ujar Gus Jazil di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/7).
BACA JUGA:PBNU Rencanakan Bentuk Pansus untuk Kembalikan PKB ke NU
BACA JUGA:Temuan Pansus PPDB DPRD Kota Jambi, Disdik Dinilai Tak Serius Urus Pendidikan
Ia mengkritik rencana pembentukan pansus oleh Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) sebagai bentuk ketidaktahuan terhadap konstitusi dan tata kelola organisasi.
Gus Jazil menilai pernyataan Gus Ipul menunjukkan kurangnya pemahaman terhadap aturan dan etika organisasi.
BACA JUGA:Hasil Rapat Bersama Disdik Kota Jambi, Pansus Temukan Juknis PPDB Tak Tepat
BACA JUGA:DPRD Jambi Setujui Empat Laporan Pansus Jadi Rekomendasi Dewan
Gus Jazil juga membantah anggapan bahwa PKB adalah partai ahistoris. Ia menekankan bahwa PKB menghargai hubungan historisnya dengan NU dan tidak mempersoalkan jarak antara PBNU dan partai politik, termasuk PKB.
Namun, ia menilai tindakan Gus Yahya dan Gus Ipul sebagai tidak etis, karena mencoba merebut hak yang bukan milik mereka.
Ia menambahkan, PBNU seharusnya fokus pada urusan umat, masjid, madrasah, dan membangun komunikasi dengan PKB, yang merupakan alat perjuangan politik dari PBNU.
BACA JUGA:Harlah ke-26, PKB Jambi Intruksikan Kader Menangkan Pilkada Serentak 2024
BACA JUGA:PKB Akhirnya Akan Serahkan Dukungan, Haris-Sani Semakin Percaya Diri Hadapi Pilgub 2024
Gus Jazil menegaskan bahwa PKB tetap solid dan akan menolak segala bentuk intervensi atau upaya pengambilalihan yang melanggar hukum. (*)