JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO–Dokter spesialis bedah konsultan onkologi dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. Erwin Danil Yulian Sp.B (K) Onk, mengungkapkan bahwa deteksi dini benjolan pada kelenjar tiroid dapat dilakukan secara mandiri di rumah.
Informasi ini disampaikan dalam diskusi daring mengenai penyakit tiroid sebagaimana dikutip jambiekspres.co melalui Antara.
BACA JUGA:Infeksi Saluran Kemih Tak Teratasi Dapat Picu Penyakit Ginjal Kronis, Ini Kata Dokter
BACA JUGA:Rasa Takut dan Malu Menjadi Penghalang bagi Perempuan untuk Pemeriksaan Kanker Serviks
Pengecekan Mandiri Benjolan Tiroid:
Menurut Dr. Erwin, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk memeriksa benjolan tiroid secara mandiri:
1. Pemeriksaan Visual:
-Berdirilah di depan cermin dengan pencahayaan yang cukup.
-Perhatikan area leher, khususnya di bagian tengah bawah jakun pada pria.
-Amati jika terdapat benjolan yang tampak atau tidak simetris.
2. Pemeriksaan Saat Menelan:
-Amati benjolan saat Anda menelan. Benjolan pada kelenjar tiroid biasanya bergerak seiring dengan gerakan menelan.
3. Pemeriksaan Dengan Meraba:
Gunakan ujung jari untuk meraba area leher di bawah jakun pada pria.
Rasakan apakah ada benjolan atau pembengkakan yang tidak biasa.
Dr. Erwin menjelaskan bahwa benjolan pada leher sering disebabkan oleh dua kondisi utama.
Benjolan di bagian depan leher dapat berkaitan dengan pembesaran kelenjar tiroid, yang mungkin disebabkan oleh perubahan dalam fungsi hormon tiroid.
BACA JUGA:Banyak Produk Pangan Ilegal dari China Beredar, YLKI Minta BPOM Bertindak
BACA JUGA:Akibat Konsumsi Berlebihan Ciki dan Mi Instan Berlebihan, Balita Divonis Gagal Ginjal
Sementara itu, benjolan di sisi kanan atau kiri leher dapat menunjukkan pembesaran kelenjar getah bening.
Jika menemukan benjolan, Dr. Erwin merekomendasikan agar segera melakukan pemeriksaan medis. Pemeriksaan yang biasanya dilakukan meliputi:
- Pemeriksaan Fisik: Untuk menilai lokasi dan karakteristik benjolan.
- Ultrasonografi (USG) Leher: Untuk menentukan apakah benjolan padat atau cair dan mengevaluasi kemungkinan keganasan.
- Pemeriksaan Darah: Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang fungsi tiroid.
Penanganan Benjolan Tiroid:
- Tumor Tiroid: Sekitar 85 persen benjolan tiroid adalah tumor, dengan 10 persen di antaranya bersifat jinak. Tumor jinak biasanya tidak menyebar ke organ lain dan dapat diobati dengan pengobatan atau terapi minimal invasif.
- Ablasi atau Pembakaran: Tumor padat dapat diobati dengan teknik ablasi menggunakan alat endoskopi.
- Pengobatan Obat: Obat-obatan dapat digunakan untuk menekan pertumbuhan kelenjar tiroid yang lunak.
- Operasi: Dapat dilakukan jika tumor tumbuh cepat atau mengganggu fungsi pernapasan dan menelan. Operasi melibatkan pengambilan sampel kelenjar tiroid untuk pemeriksaan lebih lanjut.
BACA JUGA:Trauma Anak Akibat Kekerasan, Ini yang Perlu Diketahui dan Dilakukan Orang Tua
BACA JUGA:Kasus Cuci Darah Anak di RSCM Meroket, Ini Penyebabnya Menurut Ahli
Dr. Erwin menekankan bahwa jika tumor jinak dan tidak mengganggu fungsi penting, pengobatan dengan tablet mungkin cukup. Namun, jika tidak ada perbaikan, tindakan operasi mungkin diperlukan.
Dengan panduan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada terhadap gejala benjolan tiroid dan segera melakukan pemeriksaan medis jika diperlukan. (*)