Lonjakan Pasien Rawat Inap Covid-19 di Korea Selatan Meningkat Enam Kali Lipat

Jumat 09 Aug 2024 - 14:41 WIB
Reporter : Muhammad Akta
Editor : Muhammad Akta

SEOUL, JAMBIEKSPRES.CO-Korea Selatan baru-baru ini melaporkan lonjakan tajam dalam jumlah pasien Covid-19 yang memerlukan perawatan inap, dengan angka meningkat enam kali lipat dalam beberapa pekan terakhir.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) menyatakan bahwa lonjakan ini terjadi seiring dengan peningkatan penyebaran virus selama musim panas.
Pada pekan pertama Agustus, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit di seluruh Korea Selatan mencapai 861 orang, angka tertinggi sejak awal Februari.

BACA JUGA:Kajian Literatur Aktivitas Antivirus Covid-19 Senyawa Bioaktif dan Ekstrak Tanaman Herbal

BACA JUGA:Pasca Covid-19, Ancol dan Kota Tua Kembali Digandrungi Wisatawan

Angka ini melonjak drastis dari 148 pasien pada pekan kedua Juli, meningkat menjadi 226 pada pekan ketiga, dan kemudian 475 pada pekan keempat.
Otoritas kesehatan memprediksi bahwa tren kenaikan ini akan berlanjut hingga akhir bulan, dipicu oleh subvarian KP.3 dari varian Omicron, yang saat ini menyumbang 45,5 persen dari seluruh kasus yang dilaporkan pada bulan Juli.
Sebagian besar pasien rawat inap saat ini adalah lansia, dengan 65,2 persen berusia 65 tahun ke atas, dan 18,1 persen di usia 50-64 tahun.

Meskipun jumlah pasien meningkat, lebih dari 90 persen hanya mengalami gejala ringan, dan sistem kesehatan Korea Selatan masih mampu mengatasi situasi ini.

BACA JUGA:WHO Sebut Ada 9 Varian Covid-19 yang Kini Mendominasi

BACA JUGA:COVID-19 subvarian Omicron EG.5 Miliki Tingkat Keparahan Rendah
Pemerintah Korea Selatan merespons lonjakan ini dengan memperketat pemantauan pada kelompok usia rentan dan individu berisiko tinggi lainnya.

Upaya ini termasuk memastikan ketersediaan obat dan alat tes yang cukup.

Selain itu, kampanye vaksinasi yang akan dilaksanakan pada Oktober mendatang akan memberikan vaksin secara gratis kepada kelompok berisiko tinggi.
Kepala KDCA Jee Young-mee mengingatkan bahwa risiko infeksi saluran pernapasan dapat meningkat selama musim panas karena ventilasi yang buruk di ruang tertutup dan kontak sosial yang lebih sering selama periode liburan.

BACA JUGA:Tetap Siapkan Fasilitas Kesehatan Antisipasi Meningkatnya Kasus Covid-19 di Jakarta

BACA JUGA:Orang Bergejala Flu Perlu Pakai Masker Guna Cegah Penularan COVID-19

"Mematuhi protokol kebersihan dasar sangat penting untuk mengurangi risiko penyebaran," ujar Jee Young-mee. (*)

Kategori :