JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menunjukkan penurunan pada perdagangan Senin pagi, tertekan oleh sinyal kuat tentang kemungkinan pemotongan suku bunga di Amerika Serikat (AS).
Pada awal perdagangan hari ini, rupiah melemah sebesar 25 poin atau 0,16 persen menjadi Rp15.950 per dolar AS, turun dari posisi sebelumnya di Rp15.925 per dolar AS.
Brahmantya Himawan, analis dari Finex, mengungkapkan bahwa pernyataan dari Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, pekan lalu mengenai potensi pemotongan suku bunga berperan besar dalam pergerakan ini sebagaimana dikutip jambiekspres.co dari Antara.
BACA JUGA:Rupiah Menguat Didukung Kenaikan Cadangan Devisa RI pada Juli 2024
BACA JUGA:Rupiah Melemah di Tengah Tantangan Sebelum Rapat Dewan Gubernur BI Juli 2024
Powell menyatakan bahwa jika inflasi menunjukkan penurunan sesuai yang diharapkan, pemotongan suku bunga akan dipertimbangkan.
Namun, data terbaru mengenai pasar tenaga kerja, yang menunjukkan adanya perlambatan ekonomi, menambah ketidakpastian dan kekhawatiran tentang potensi resesi di AS.
Sementara pasar sudah mengantisipasi kemungkinan penurunan suku bunga pada September 2024, Powell mengindikasikan bahwa penurunan sebesar 50 basis poin tidak sedang dibahas saat ini.
BACA JUGA:Fundamental Ekonomi RI Kuat Di Tengah Pelemahan Rupiah
BACA JUGA:Rupiah Menguat Menyambut Rilis Neraca Perdagangan Domestik
Brahmantya menambahkan bahwa jika The Fed benar-benar melakukan pemotongan suku bunga pada pertemuan mendatang, hal ini bisa memberikan dukungan bagi rupiah untuk melawan dominasi dolar AS.
Ia memperkirakan bahwa hari ini rupiah dapat memperkuat posisinya hingga Rp15.850 per dolar AS, dengan kisaran perdagangan diperkirakan antara Rp15.950 dan Rp15.850 per dolar AS. (*)