Menabung dan Mengolah Air Hujan, Solusi Kurangi Konsumsi Air Tanah

Senin 12 Aug 2024 - 17:58 WIB
Reporter : Muhammad Akta
Editor : Muhammad Akta

DENPASAR, JAMBIEKSPRES.CO–Dalam menghadapi penurunan muka air tanah, pemanfaatan air hujan sebagai alternatif sumber air bersih semakin relevan.

Teknologi modern memungkinkan pengolahan air hujan untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk konsumsi manusia.
I Putu Sugiantara, anggota Youth Conservation Initiative (YCI) Bali, aktif mengenalkan teknik pengolahan air hujan kepada pelajar dan masyarakat.

“Air hujan dapat menjadi solusi bagi daerah rawan kekeringan,” ujar Sugiantara. Proses pengolahan melibatkan penampungan di tandon, penyaringan dengan kain katun, dan elektrolisis untuk meningkatkan pH.

BACA JUGA:Mitos dan Fakta Tentang Sedot Lemak yang Perlu Diketahui?

BACA JUGA:Ini Dia 5 Penyebab Bau Badan dan 5 Cara Gampang Mengatasinya
Proses ini dimulai dengan menampung air hujan dalam toren, disaring dari debu dan endapan, lalu diproses elektrolisis untuk mengubah air asam menjadi basa.

Pengukuran pH dan kekeruhan dilakukan untuk memastikan kualitas air sebelum konsumsi.
Selain pengolahan, penampungan air hujan juga penting untuk mengurangi konsumsi air tanah. Sumur pemanenan air hujan, berbeda dari sumur resapan, menampung air hujan yang telah disaring untuk menghindari kontaminasi.

BACA JUGA:Meningkatkan Minat Anak pada Sayuran Melalui Penyajian Kreatif

BACA JUGA:Waspada Bahaya Obesitas dari Konsumsi Minuman Manis

Prof. Dr. Lilik Sudiajeng dari Politeknik Negeri Bali menjelaskan bahwa sumur ini membantu mengisi kembali cadangan air tanah.
Yayasan Idep Selaras Alam melaporkan penurunan muka air tanah di Denpasar-Tabanan, sementara Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Bali dan Nusa Tenggara memperkirakan defisit air pada 2025 jika infrastruktur tidak ditingkatkan.

BACA JUGA:Lonjakan Pasien Rawat Inap Covid-19 di Korea Selatan Meningkat Enam Kali Lipat

BACA JUGA:Cara Mempertahankan Kesehatan Tulang dan Otot Setelah Usia 35 Tahun
Mengolah dan menabung air hujan menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi ketergantungan pada air tanah. Inovasi ini berpotensi menjadi langkah penting menuju pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan. (*)

Kategori :

Terkini

Minggu 22 Dec 2024 - 22:54 WIB

Dewan Ingatkan BKPSDM

Minggu 22 Dec 2024 - 22:52 WIB

Sekda Buka Rakor Natura

Minggu 22 Dec 2024 - 22:51 WIB

Pendaftaran P3K Dibuka Akhir Desember

Minggu 22 Dec 2024 - 22:49 WIB

134 Personil Amankan Natura

Minggu 22 Dec 2024 - 22:48 WIB

Konflik Lahan Berakhir Damai