MUARA BUNGO, JAMBIEKSPRES.CO – Setelah menunggu puluhan tahun, warga Dusun Mangun Jayo, Kecamatan Muko Muko Bathin VII, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi akhirnya merasakan kebahagiaan karena jembatan yang telah lama diidamkan kini mulai dibangun.
Proyek pembangunan jembatan ini merupakan harapan besar bagi masyarakat setempat, yang selama ini menginginkan akses yang lebih baik untuk kendaraan roda empat.
Saat ini, proses pembangunan jembatan telah dimulai dengan pemasangan tiang pancang, yang merupakan bagian dari tahapan awal proyek. Jembatan tersebut diperkirakan akan menelan biaya sebesar Rp 13,5 milyar.
Di lokasi proyek, terlihat para pekerja sedang giat menyelesaikan pemasangan tiang pancang yang menjadi pondasi utama jembatan.
Sayuti, salah seorang tokoh masyarakat setempat, mengungkapkan rasa syukurnya atas dimulainya pembangunan jembatan.
“Kami sangat bersyukur karena setelah puluhan tahun menunggu, akhirnya jembatan ini mulai dibangun. Ini berarti janji bupati untuk membangun jembatan di Dusun Mangun Jayo telah dipenuhi. Terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Bungo atas realisasi proyek ini,” ujar Sayuti pada Selasa (27/8) 2024.
Dwi Herwindo, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Bungo, juga mengonfirmasi bahwa pembangunan jembatan rangka baja yang akan melintasi aliran Sungai Batang Bungo di Dusun Mangun Jayo sudah dimulai.
“Saat ini, kami sedang dalam tahapan pemasangan tiang pancang oleh pihak rekanan. Jembatan rangka baja ini akan dibangun dengan desain yang mirip dengan jembatan rangka baja Leban,” jelas Dwi Herwindo.
Dwi menambahkan bahwa pembangunan jembatan ini dibiayai oleh Dana Bagi Hasil (DBH) 2023 dan direncanakan akan selesai dalam waktu 150 hari kalender.
“Pembangunan jembatan ini bersumber dari DBH 2023 dengan masa kerja selama 150 hari kalender. Kami berharap proyek ini dapat selesai tepat waktu dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat,” tutupnya.
Pembangunan jembatan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan aksesibilitas bagi warga Dusun Mangun Jayo tetapi juga mendukung perekonomian dan mobilitas di kawasan sekitarnya. (*)