Meski demikian, Johansyah mengakui proses normalisasi (pengerukan sedimentasi) yang direncanakan sebelumnya sudah dilakukan, namun, dengan kondisi air surut sehingga langkah itu juga tak efektif .
"Normalisasi baru mulai dilakukan namun tidak bisa cepat karena air surut sehingga perlahan bisa dilaksanakan. Untuk panjangnya normalisasi ini dari pelabuhan (inti tirta, Tenam) sampai ke jembatan batanghari 1," akunya.
Seiring dengan itu, kata Johansyah, pihaknya tetap mempercepat progres jalan khusus batu bara yang tengah digarap. "Jalan khusus tetap kita progres dari Tenam. Sekarang (realisasinya) hampir 85 persen sekarang lagi pembangunan Underpass (terowongan)," kata Johansyah yang juga Wakil Ketua Satgas Wasgakkum pengangkutan Batu Bara Provinsi Jambi ini. (*)