JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi melaporkan bahwa beras merupakan penyumbang utama inflasi di provinsi tersebut pada bulan Agustus 2024, dengan kontribusi sebesar 0,40 persen secara year on year (yoy). Angka inflasi keseluruhan pada Agustus 2024 tercatat sebesar 2,50 persen (yoy).
Kepala BPS Provinsi Jambi, Agus Sudibyo, menjelaskan bahwa beras menyumbang inflasi terbesar di Jambi pada Agustus. Selain beras, beberapa komoditas lain juga berkontribusi terhadap inflasi, yaitu emas perhiasan sebesar 0,26 persen, kentang 0,24 persen, kopi bubuk 0,12 persen, sigaret kretek mesin 0,12 persen, petani 0,11 persen, cabai merah 0,11 persen, daging ayam ras 0,08 persen, gula pasir 0,07 persen, dan cabai rawit 0,06 persen.
Secara tahunan, inflasi di tiga daerah yang dihitung oleh BPS di Provinsi Jambi menunjukkan perbedaan signifikan. Kabupaten Kerinci mengalami inflasi tertinggi sebesar 3,86 persen, disusul oleh Muaro Bungo dengan inflasi 3,00 persen, dan Kota Jambi dengan inflasi 2,05 persen.
Di Kerinci, kontribusi beras terhadap inflasi mencapai 0,51 persen, sementara di Muaro Bungo 0,44 persen, dan Kota Jambi 0,36 persen.
BACA JUGA:Sekolah Lansia Tangguh di Kumpeh Ulu Resmi Dibuka
BACA JUGA:Kota Jambi Alami Deflasi Terendah
Dibandingkan bulan sebelumnya, pada Agustus 2024, Provinsi Jambi mengalami deflasi sebesar 0,01 persen. Penurunan harga barang dan jasa ini tidak sebesar penurunan pada bulan sebelumnya.
Komoditas yang mengalami penurunan harga dominan di tiga wilayah adalah bawang merah. Di Kabupaten Kerinci, harga bawang merah turun dari Rp29 ribu menjadi Rp22 ribu. Di Muaro Bungo, harga bawang merah turun dari Rp29 ribu menjadi Rp19 ribu, dan di Kota Jambi dari Rp28 ribu menjadi Rp21 ribu.
Secara year on year, inflasi tertinggi tetap terjadi di Kabupaten Kerinci, yang dipengaruhi oleh kenaikan harga beras dari Rp11.856 menjadi Rp12.957 per kilogram. Sementara di wilayah lain, harga beras relatif stabil.
Di Muaro Bungo, harga beras naik dari Rp15.427 pada Juli menjadi Rp15.557 pada Agustus 2024. Di Kota Jambi, harga beras tetap stabil dari bulan Juli ke Agustus.
Agus Sudibyo mengungkapkan bahwa Kerinci menjadi satu-satunya daerah dengan inflasi bulanan yaitu 0,54 persen (mtm), sementara Kota Jambi dan Muaro Bungo mengalami deflasi bulanan.
Kenaikan harga beras di Kerinci disebabkan oleh penjualan beras dari Kerinci ke luar daerah seperti Sumatera Barat dan Bengkulu, yang mengakibatkan tingginya harga di wilayah tersebut.
Ke depan, Agus menekankan pentingnya bagi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk memantau stok beras, kentang, dan cabai merah, serta memastikan ketersediaan pasokan bagi masyarakat di Kabupaten Kerinci agar dapat mengatasi inflasi secara efektif. (ant)