MUARASABAK, JAMBIEKSPRES.CO-Di tengah tren penanaman sawit yang mendominasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), petani di Kecamatan Dendang justru memilih untuk berkebun buah-buahan, seperti melon dan semangka.
Taggik, seorang petani buah, menjelaskan bahwa ia lebih memilih berkebun melon dan semangka daripada menanam sawit.
"Daripada menanam sawit, saya lebih memilih berkebun buah-buahan yang mampu menghasilkan ratusan juta per bulan," ujarnya.
BACA JUGA:Hujan Deras Guyur Tanjabtim, Kondisi Api di Lokasi Karhutla Padam
BACA JUGA:Pemkab Tanjabtim Kekurangan 1.200 Guru, Terutama Jenjang SD
Taggik dan rekan-rekannya mengelola sekitar 4 hektare lahan hasil patungan untuk berkebun.
Taggik melaporkan hasil panen melon pekan lalu, di mana ratusan buah melon dipetik dari lahan dan menghasilkan 16 ton.
Dengan harga jual Rp7 ribu rupiah per kilogram, penghasilan yang diperoleh mencapai Rp112 juta.
BACA JUGA:Tanjabtim Butuh Tambahan Bibit Baru Atlet Tembak Sasaran
BACA JUGA:133 ASN Pemkab Tanjabtim Pensiun Tahun Ini
Setelah dikurangi biaya produksi dan upah pekerja yang totalnya Rp 25 juta, pendapatan bersih Taggik adalah Rp87 juta.
Bersama empat rekan taninya, Taggik mengatur jadwal panen secara bergilir. "Kami mengatur panen agar tidak serentak. Jika bulan ini panen melon, bulan berikutnya panen semangka," jelas Taggik.
Pendekatan ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan masa panen dan memaksimalkan hasil.
Praktik berkebun buah-buahan yang sukses ini menarik perhatian petani lain.
BACA JUGA:61 Hektar Lahan Terbakar di Tanjabtim, Status Siaga Karhutla Berlanjut hingga 30 September