JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Dinas Kesehatan Provinsi Jambi memperingatkan ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD) saat musim transisi pergantian (pancaroba). Musim ini merupakan transisi dari musim hujan ke kemarau.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Fery Kusnadi mengakui memasuki peralihan musim saat ini beberapa ancaman penyakit mulai mengintai.
Salah satu yang paling banyak adalah demam berdarah dengue (DBD) yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti, kemudian juga ISPA dan penyakit penyerta lainnya.
“Untuk demam berdarah ini memang selalu meningkat saat peralihan musim seperti ini, karena perubahan suhu. Selain itu juga ISPA dan saluran pencernaan harus diwaspadai,” sampainya kepada Jambi Ekspres.
Soal data riil sendiri, dirinya belum memperbarui angkanya dari staf terkait. Sementara untuk daerah terbanyak penyumbang angka DBD saat ini adalah Kota Jambi.
BACA JUGA:Kasus DBD di Kerinci Meningkatan, Dinas Kesehatan Dituding Lamban
BACA JUGA:Dinkes Kerinci Minta Warga Waspadai Kasus DBD
“Namun untuk lokasi kasus terbanyak dari data data sebelumnya, tetap Kota Jambi yang paling tinggi. Meski demikian, tidak ada angka meninggal dunia, masih bisa ditekan dan diatasi,” jelasnya.
Adapun untuk peningkatan DBD, kata Ferry, mulai terasa pada bulan September ini. Dan akan berlangsung hingga Oktober sebagai puncaknya.
Dikatakan Fery, Dinkes menghimbau masyarakat untuk menjaga hidup bersih, mengingat untuk tren DBD pada bulan ini sudah mulai terlihat dan puncaknya hingga pada dua bulan kedepan.
"Untuk penanganan kasus ini telah disiapkan Rumah Sakit dan fasilitas kesehatan di Kabupaten/Kota hingga Provinsi," terangnya. (*)