FKUI Kaji Evolusi Urologi Pediatrik di Indonesia

Senin 30 Sep 2024 - 20:03 WIB
Reporter : Muhammad Akta
Editor : Muhammad Akta

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Prof. Dr. Irfan Wahyudi, Guru Besar Ilmu Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), mengungkapkan kemajuan urologi pediatrik di Indonesia, terutama dalam menangani masalah saluran kemih dan sistem reproduksi anak.

"Perkembangan subspesialisasi ini sangat dipengaruhi oleh kemajuan medis di abad ke-20, khususnya dalam bidang anestesi, yang memungkinkan prosedur bedah pada bayi dan anak kecil," jelas Prof. Irfan saat konferensi di Kampus UI Depok.

Sejak 1990-an, FKUI-Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) telah melaksanakan prosedur urologi pediatrik.

BACA JUGA:2025, Fakultas Kedokteran UIN STS Jambi Ditargetkan Dibuka

BACA JUGA:Profesor Kedokteran Korsel Mogok Kerja Tanpa Batas Waktu

Namun, peminatan di bidang ini baru dimulai pada tahun 2000, setelah dr. Arry Rodjani, Sp.U(K), menjalani pendidikan di Royal Children's Hospital, Australia.

Tim urologi pediatrik FKUI-RSCM terus berkembang, dengan fokus utama pada penanganan kelainan seperti testis yang tidak turun (UDT), hipospadia, dan gangguan perkembangan seksual (DSD).

Selain itu, kelainan kongenital pada ginjal dan saluran kemih (CAKUT) juga membutuhkan perhatian khusus dalam hal deteksi dan penanganan.

Spektrum penyakit yang ditangani sangat luas, mencakup gangguan berkemih, inkontinensia, batu saluran kemih, trauma urogenital, hingga tumor Wilms.

BACA JUGA:Berminat Jadi Dokter? Fakultas Kedokteran Universitas Adiwangsa Jambi Menjadi Pilihan Tepat

BACA JUGA: UIN Jambi Matangkan Persiapan Pendirian Fakultas Kedokteran

"Hal ini menunjukkan bahwa urologi pediatrik menjadi salah satu bidang bedah terpenting di FKUI-RSCM," tambahnya.

Namun, Prof. Irfan mencatat bahwa jumlah spesialis urologi pediatrik di Indonesia masih terbatas dan belum merata.

Oleh karena itu, peningkatan kompetensi melalui pelatihan, fasilitas diagnostik yang memadai, dan dukungan dari Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sangat krusial untuk memperluas akses layanan.

Inovasi teknologi juga menjadi sorotan utama, di mana kecerdasan buatan (AI) dan operasi robotik diharapkan dapat meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam penanganan.

Kategori :