Harga Telur dan Daging Ayam Meroket, Beban Hidup Semakin Berat

Sabtu 12 Oct 2024 - 10:33 WIB
Reporter : Muhammad Akta
Editor : Muhammad Akta

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO –Kenaikan harga pangan, terutama telur ayam dan daging ayam, semakin membebani masyarakat, khususnya mereka yang berpenghasilan rendah.

Banyak ibu rumah tangga mengeluhkan kesulitan dalam menyusun menu makanan sehari-hari akibat harga bahan pokok yang terus merangkak naik.
"Setiap hari harga-harga terus naik, sementara gaji saya tetap. Susah sekali mengatur keuangan," keluh Ibu Tuti, seorang ibu rumah tangga di Jakarta.
Kenaikan harga pangan ini tidak hanya berdampak pada pengeluaran rumah tangga, tetapi juga mengancam ketahanan pangan masyarakat.

BACA JUGA:Harga Pangan Naik Turun, Daging Ayam Jadi Sorotan

BACA JUGA:Harga Pangan Naik Turun! Cabai Rawit Turun Drastis, Daging Ayam Naik

Banyak keluarga terpaksa mengurangi konsumsi protein hewani dan menggantinya dengan sumber protein nabati yang harganya lebih murah.

Petani Terjepit Kenaikan Harga Pakan, Harga Produksi Tak Seimbang
Kenaikan harga telur dan daging ayam juga turut membebani para peternak.

Pak Ahmad, seorang peternak ayam petelur di Bogor, mengungkapkan bahwa kenaikan harga pakan menjadi salah satu faktor utama yang mendorong kenaikan harga jual telur.
"Harga jagung dan dedak terus naik, sementara harga jual telur tidak naik signifikan. Kami sebagai peternak merasa terjepit," ujar Pak Ahmad.

BACA JUGA:Harga Cabai Meroket, Warga Keluhkan Tingginya Biaya Hidup

BACA JUGA:Harga Kelapa Meroket, Petani Tanjabtim Untung Besar
Selain itu, para peternak juga menghadapi tantangan lain seperti penyakit pada ternak dan perubahan iklim yang dapat mengganggu produksi.

Data dari Panel Harga Bapanas yang dirilis pada pukul 08.00 WIB menunjukkan bahwa harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional mengalami peningkatan.

Harga beras premium, misalnya, naik sebesar 0,26 persen atau Rp40, menjadi Rp15.540 per kg.

Sementara itu, beras medium naik 0,15 persen atau Rp20 menjadi Rp13.580 per kg, dan beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog meningkat 0,32 persen atau Rp40, menjadi Rp12.590 per kg.
Kenaikan juga terjadi pada harga bawang merah, yang meningkat 1,47 persen atau Rp420, menjadi Rp29.070 per kg, dan bawang putih bonggol naik 1,91 persen atau Rp760 menjadi Rp40.470 per kg.

BACA JUGA:Harga Pangan Naik Turun! Bawang Merah Termahal, Daging Sapi Lebih Murah

BACA JUGA:Kenaikan Harga Pangan, Beras Meningkat dan Cabai Rawit Turun

Namun, harga cabai merah keriting justru mengalami penurunan sebesar 1,77 persen atau Rp540, menjadi Rp29.890 per kg, sementara cabai rawit merah naik 0,26 persen atau Rp120, menjadi Rp46.240 per kg.
Dari sektor daging, harga daging sapi murni turun 0,36 persen atau Rp490, menjadi Rp133.930 per kg, sementara daging ayam ras mengalami kenaikan 1,60 persen atau Rp560, menjadi Rp35.540 per kg.

Kategori :