Harga Pangan Merangkak Naik, Bawang Merah Jadi Sorotan
Bawang putih dan komoditas pangan lainnya yang dijual pedagang di Pasar Jaya Kebayoran Lama, Jakarta.--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Harga pangan di Indonesia menunjukkan fluktuasi yang cukup signifikan pada awal tahun 2025, sebagaimana tercatat dalam laporan Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Harga bawang merah, misalnya, naik menjadi Rp40.920 per kilogram (kg), sementara harga gula konsumsi justru mengalami penurunan menjadi Rp17.960 per kg.
Menurut data terbaru dari Panel Harga Bapanas, beberapa komoditas pangan mengalami perubahan harga yang mencolok di pasar eceran.
Harga beras premium, yang biasanya menjadi komoditas penting di pasar, tercatat naik 0,46 persen atau Rp70 menjadi Rp15.440 per kg.
Sebaliknya, harga beras medium mengalami sedikit penurunan sebesar 0,07 persen atau Rp10, sehingga menjadi Rp13.460 per kg.
BACA JUGA:Harga Pangan Januari 2025, Beberapa Komoditas Turun, Telur dan Daging Naik
BACA JUGA:Pemerintah Naikkan Harga Gabah dan Jagung, Jamin Semua Hasil Petani Dibeli
Beras yang dikelola oleh Bulog melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) juga sedikit mengalami kenaikan, yaitu sebesar 0,08 persen atau Rp10, menjadi Rp12.490 per kg.
Kenaikan harga tidak hanya terjadi pada beras, tetapi juga pada komoditas lainnya, seperti bawang merah yang tercatat naik 0,24 persen atau Rp100 menjadi Rp40.920 per kg, dan bawang putih bonggol yang naik cukup signifikan sebesar 1,11 persen atau Rp470, menjadi Rp42.880 per kg.
Namun, harga cabai merah keriting mengalami penurunan yang cukup besar, yakni turun 2,42 persen atau Rp1.250 menjadi Rp50.330 per kg, sementara cabai rawit merah justru mengalami sedikit kenaikan 0,25 persen atau Rp160, menjadi Rp63.590 per kg.
Di sektor daging, harga daging sapi murni tercatat naik 0,20 persen atau Rp270, menjadi Rp135.080 per kg, sementara harga daging ayam ras sedikit lebih rendah, naik hanya 0,18 persen atau Rp70, menjadi Rp37.940 per kg. H
arga telur ayam ras juga mencatatkan kenaikan sebesar 0,07 persen atau Rp20, menjadi Rp30.770 per kg.
Sementara itu, harga kedelai biji kering (impor) mengalami kenaikan sebesar 0,77 persen atau Rp80, menjadi Rp10.470 per kg.
Harga gula konsumsi, meski sedikit turun sebesar 0,22 persen atau Rp40, tetap menjadi perhatian, dengan harga baru yang tercatat di angka Rp17.960 per kg.
Selain itu, harga minyak goreng kemasan sederhana mengalami kenaikan harga sebesar 1,26 persen atau Rp240, menjadi Rp19.240 per kg.
Namun, minyak goreng curah justru turun 1,42 persen atau Rp250, menjadi Rp17.390 per kg. Harga tepung terigu juga mengalami penurunan, baik untuk yang curah maupun non-curah, masing-masing turun sebesar 1,41 persen atau Rp140, dan 1,47 persen atau Rp190.
Harga jagung di tingkat peternak mengalami sedikit kenaikan 1,48 persen atau Rp90, menjadi Rp6.180 per kg, sementara harga garam halus beryodium tercatat turun 1,13 persen atau Rp130, menjadi Rp11.370 per kg.
Dalam sektor perikanan, harga ikan kembung mengalami kenaikan sebesar 1,36 persen atau Rp520, menjadi Rp38.740 per kg.
Sedangkan harga ikan tongkol dan ikan bandeng masing-masing turun 2,36 persen atau Rp760, dan 1,54 persen atau Rp520, menjadi Rp31.400 per kg dan Rp33.170 per kg.
Fluktuasi harga pangan ini menggambarkan dinamika pasar yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi cuaca, pasokan, dan permintaan di pasar domestik.
Bapanas terus memantau harga-harga pangan di seluruh Indonesia guna memastikan kestabilan pasokan dan harga yang wajar bagi masyarakat. (*)