Harga Pangan Januari 2025, Beberapa Komoditas Turun, Telur dan Daging Naik
Ilustrasi - Kenaikan harga telur terjadi secara bertahap sejak sepekan terakhir di Pasar Tradisional Angso Duo, Kota Jambi.--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Harga pangan di awal tahun 2025 menunjukkan tren yang bervariasi. Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga sejumlah komoditas penting mengalami penurunan, sementara beberapa lainnya mencatatkan kenaikan.
Pada 1 Januari 2025, harga cabai rawit merah tercatat turun signifikan, mencapai Rp56.690 per kilogram, yang merupakan penurunan 5,91 persen atau Rp3.560 dibandingkan harga sebelumnya.
Sementara itu, harga telur ayam ras mengalami kenaikan, menyentuh angka Rp30.930 per kilogram, naik 0,23 persen atau Rp70 dari harga sebelumnya.
Selain cabai dan telur, harga pangan lainnya juga menunjukkan pergerakan yang beragam. Harga beras premium tercatat turun sedikit, yakni sebesar 0,45 persen, menjadi Rp15.350 per kilogram.
Berbeda dengan beras premium, harga beras medium mengalami kenaikan, yaitu 1,04 persen, menjadi Rp13.610 per kilogram.
BACA JUGA:PPN 12 Persen Tak Berlaku Untuk Barang Terkait Ketahanan Pangan
BACA JUGA:Kelompok Perempuan Petani Karet di Tebo Manfaatkan Pekarangan Rumah untuk Ketahanan Pangan
Beras stabilitas pasokan (SPHP) Bulog justru turun 1,04 persen, menjadi Rp12.350 per kilogram.
Harga bawang merah dan bawang putih juga mencatatkan tren positif. Bawang merah naik 0,41 persen, menjadi Rp41.400 per kilogram, sedangkan bawang putih meningkat 0,40 persen, menjadi Rp42.880 per kilogram.
Di sisi lain, harga cabai merah keriting turun tajam hingga 3,77 persen, menjadi Rp48.950 per kilogram.
Pada sektor daging, harga daging ayam ras tercatat naik 4,06 persen menjadi Rp39.510 per kilogram.
Namun, harga daging sapi murni justru mengalami penurunan sebesar 2 persen, menjadi Rp132.690 per kilogram.
Harga komoditas lain juga mencatatkan fluktuasi. Minyak goreng kemasan sederhana turun 0,43 persen menjadi Rp18.690 per kilogram, sedangkan minyak goreng curah naik 1,14 persen menjadi Rp17.790 per kilogram.
Sementara itu, harga gula konsumsi naik tipis 0,22 persen menjadi Rp18.020 per kilogram.
Komoditas kedelai biji kering impor mengalami kenaikan harga, naik 2,99 persen menjadi Rp10.670 per kilogram, sementara harga tepung terigu curah turun 2,09 persen menjadi Rp9.840 per kilogram.
Harga jagung di tingkat peternak mengalami penurunan, turun 1,98 persen menjadi Rp5.930 per kilogram, sedangkan harga garam halus beryodium naik 2,52 persen menjadi Rp11.820 per kilogram.
Di pasar ikan, harga ikan kembung turun 1,08 persen menjadi Rp38.320 per kilogram, dan ikan tongkol mengalami penurunan yang cukup besar, sebesar 6,23 persen, menjadi Rp30.560 per kilogram.
BACA JUGA:Petani dan Konsumen Sama-sama Terdampak Fluktuasi Harga Pangan
BACA JUGA:Harga Pangan Bergerak Dinamis, Bawang Merah Turun dan Telur Ayam Naik
Namun, harga ikan bandeng justru mengalami kenaikan 1,35 persen menjadi Rp34.550 per kilogram.
Dengan fluktuasi harga pangan ini, masyarakat diharapkan lebih bijak dalam membeli bahan makanan dan memantau perkembangan harga yang dapat berubah setiap waktu.
Pemerintah melalui Bapanas terus memantau pergerakan harga pangan untuk memastikan kestabilan pasokan dan harga di pasar. (*)