"Kami menyadari bahwa menguasai bahasa adalah kunci untuk memahami materi kuliah dan berinteraksi dengan lingkungan kampus. Oleh karena itu, kami menyediakan program khusus untuk membantunya beradaptasi," kata Wening.
Samaa, yang sebelumnya telah menjalani hampir dua tahun pendidikan sebagai mahasiswa farmasi di Palestina, merasa bersyukur atas kesempatan ini.
Dia berharap dapat mengembalikan ilmu yang didapatnya untuk membantu masyarakat di Palestina.
"Saya sangat berterima kasih kepada Universitas Yarsi dan semua pihak yang mendukung saya. Saya berkomitmen untuk belajar dengan keras agar bisa menjadi dokter yang bermanfaat bagi negara saya," ungkap Samaa dengan penuh semangat.
BACA JUGA:Menghidupkan Mimpi Anak Indonesia Lewat Beasiswa Pemerintah
BACA JUGA:Perkuat Dukungan untuk Ekonomi Hijau melalui Dana Pendidikan dan Beasiswa STEM
Inisiatif ini menunjukkan betapa pentingnya peran pendidikan dalam menciptakan peluang bagi generasi muda, terutama dalam konteks yang penuh tantangan seperti yang dihadapi oleh Palestina.
Dengan langkah ini, Universitas Yarsi tidak hanya mendukung individu, tetapi juga memberikan harapan bagi masa depan kesehatan di Palestina. (*)