Menag Ajak PTKIN Aktif dalam Pemberdayaan Umat Melalui Pendidikan dan Penelitian

Menag terima Audiensi Fakultas Ushuludin UIN Jakarta.--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO – Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar, meminta Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) untuk lebih aktif dalam memberdayakan umat, salah satunya dengan menghasilkan tokoh ceramah dan dai yang berkualitas.

Hal ini sejalan dengan upaya untuk memperkuat pemahaman keagamaan yang lebih kontekstual dan rasional di kalangan masyarakat.

Menag menyampaikan hal tersebut saat menerima audiensi dari Fakultas Ushuludin UIN Jakarta di Kantor Kemenag.

Ia menjelaskan bahwa kajian keislaman yang dilakukan oleh mahasiswa PTKIN, termasuk di dalamnya kajian tentang Al-Qur'an, tafsir, hadis, dan berbagai disiplin ilmu lainnya, memiliki potensi besar untuk menciptakan perubahan signifikan dalam pemberdayaan umat.

BACA JUGA: 38 Perpustakaan PTKIN Dilingkungan Kemenag Raih Akreditasi A

BACA JUGA:Bangun Sinergitas, Mahad Aly dan PTKIN Membuka Jalan bagi Lulusan Pesantren

"Saya rasa pas rasanya jika kita melibatkan Fakultas Ushuludin yang memang di dalamnya terdapat Prodi Tafsir dan Quran Hadits. Sehingga bisa memberikan kajian serta penelitian terkini yang relevan untuk pemberdayaan umat," ujar Menag.

Selain itu, Menag juga mengungkapkan bahwa umat Islam di Indonesia memerlukan pendekatan baru dalam memahami ajaran agama.

Ia menilai bahwa saat ini, pemahaman keagamaan masyarakat cenderung bersifat kuantitatif, induktif, kontekstual, dan rasional. Namun, masih banyak ajaran agama yang diterima secara tradisional dan tekstual.

"Oleh karena itu, kita perlu pendekatan baru dalam mengartikulasikan ajaran agama agar sesuai dengan perkembangan zaman. Ajaran agama harus dapat dipahami secara kontekstual dan rasional, agar bisa diimplementasikan sebagai etos hidup," jelasnya.

Menag juga mengingatkan bahwa Al-Qur'an sendiri sudah mengajarkan pentingnya untuk mengantisipasi perubahan zaman.

Ia menekankan bahwa para pemuka agama harus mampu mentransformasikan ajaran agama menjadi etos yang relevan dengan kondisi sosial saat ini.

Dengan cara ini, ajaran agama yang awalnya bersifat mitos dapat diubah menjadi logos, yang kemudian bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Menag juga mengungkapkan keinginan untuk bekerja sama lebih erat dengan PTKIN, termasuk Fakultas Ushuludin UIN Jakarta, untuk mencari solusi terhadap tantangan gap pemahaman agama di kalangan umat.

Tag
Share