BSSN Targetkan Literasi Keamanan Siber Masuk Kurikulum Pendidikan

Kamis 07 Nov 2024 - 20:23 WIB
Reporter : Muhammad Akta
Editor : Muhammad Akta

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menargetkan agar literasi keamanan siber menjadi bagian dari kurikulum pendidikan nasional dalam 100 hari pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. 

Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia agar lebih siap menghadapi tantangan era digital yang semakin kompleks.

Kepala BSSN, Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian, menjelaskan bahwa tujuan utama dari inisiatif ini adalah untuk memperkuat pembangunan sumber daya manusia melalui penguatan literasi keamanan siber di seluruh jenjang pendidikan. 

Hal ini merupakan bagian dari Astacita keempat, yang mencakup sejumlah bidang seperti pembangunan manusia, sains dan teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta pemberdayaan perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.

Hinsa menambahkan bahwa keamanan siber telah menjadi isu yang sangat penting di era digital, mengingat semakin banyaknya ancaman siber yang bisa merusak berbagai sektor kehidupan, termasuk pendidikan, ekonomi, dan pemerintahan. 

Oleh karena itu, literasi keamanan siber di kalangan pelajar dan mahasiswa menjadi sangat penting, agar mereka bisa menjadi generasi yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga paham bagaimana cara melindungi diri dari berbagai potensi ancaman di dunia maya.

"Salah satu output yang kami harapkan adalah terlaksananya koordinasi yang lebih baik dengan kementerian/lembaga terkait untuk menyusun kurikulum materi literasi keamanan siber. Kami ingin memastikan bahwa siswa di seluruh tingkat pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, mendapatkan pemahaman yang cukup tentang pentingnya keamanan siber dan bagaimana melindungi data pribadi mereka dari potensi ancaman," ujar Hinsa dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Lebih lanjut, BSSN juga menargetkan untuk menggelar seminar dan lokakarya yang mengangkat tema tentang keamanan siber dan sandi untuk siswa sekolah di berbagai jenjang pendidikan. Tujuannya adalah untuk memberikan wawasan yang lebih mendalam mengenai dunia siber dan bagaimana menghadapi berbagai potensi risiko yang ada di dunia maya. 

Seminar ini akan menyasar berbagai kelompok usia, dari pelajar hingga mahasiswa, dengan pendekatan yang sesuai dengan tingkat pemahaman mereka.

Selain seminar, Hinsa juga menjelaskan bahwa BSSN berencana untuk meningkatkan literasi digital terkait dengan keamanan siber di kalangan mahasiswa. Pihaknya juga berencana untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai tren terbaru dalam dunia kriptografi, terutama terkait dengan post-quantum cryptography (PCQ), yang dianggap sebagai teknologi kriptografi masa depan yang akan semakin penting seiring berkembangnya teknologi komputer kuantum.

Inisiatif literasi keamanan siber ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendukung Astacita keempat, yang mengusung penguatan sumber daya manusia dan pembangunan sektor teknologi. Hinsa menjelaskan bahwa untuk mewujudkan ini, kolaborasi antar lembaga pemerintahan sangat penting. Sebagai contoh, koordinasi antara BSSN dengan kementerian 

pendidikan akan diperlukan untuk merancang kurikulum yang tidak hanya berfokus pada aspek teknologi, tetapi juga pada aspek etika dan kesadaran akan pentingnya keamanan di dunia digital.

Selain itu, Hinsa juga mengungkapkan bahwa BSSN mendukung Astacita ketiga, yang bertujuan untuk meningkatkan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan, dan mengembangkan industri kreatif di Indonesia. 

Keamanan siber yang kuat dan terjaga diyakini akan menciptakan ekosistem yang lebih aman dan lebih baik untuk inovasi teknologi, yang pada gilirannya akan mendukung pengembangan ekonomi digital Indonesia.

BSSN juga turut berperan dalam mendukung Astacita ketujuh, yang berfokus pada penguatan reformasi politik, hukum, dan birokrasi. Salah satu aspek penting dari reformasi ini adalah pencegahan dan pemberantasan korupsi serta narkoba, yang dapat dimaksimalkan dengan dukungan sistem keamanan siber yang lebih baik.

Kategori :