Seiring berkembangnya teknologi, ancaman siber menjadi semakin canggih dan sulit diprediksi. Oleh karena itu, menurut Hinsa, kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya keamanan siber harus ditanamkan sejak dini.
“Keamanan siber bukan hanya soal melindungi data pribadi, tetapi juga soal membangun sikap hati-hati, kritis, dan bijaksana dalam menggunakan teknologi. Pendidikan menjadi kunci dalam menciptakan masyarakat yang tidak hanya cerdas dalam menggunakan teknologi, tetapi juga aman dari ancaman siber," katanya.
BSSN berharap bahwa dengan memasukkan literasi keamanan siber ke dalam kurikulum pendidikan, Indonesia akan dapat mencetak generasi yang tidak hanya unggul dalam kemampuan teknologi, tetapi juga memiliki pemahaman yang kuat tentang cara melindungi diri dan negara dari ancaman yang ada di dunia maya. Dengan demikian, literasi digital yang kuat akan menciptakan fondasi yang kokoh untuk Indonesia menghadapi era digital yang terus berkembang. (ant)