JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menegaskan komitmen OJK untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui penguatan kontribusi sektor jasa keuangan, salah satunya melalui pengembangan ekosistem pembiayaan peternakan domba.
"Kolaborasi pengembangan usaha ternak domba ini merupakan upaya OJK meningkatkan kontribusi sektor jasa keuangan terhadap perekonomian daerah di Jawa Barat," ujar Mahendra di Jakarta.
Inisiatif ini dilakukan melalui pilot project peternakan domba Garut yang melibatkan OJK, Bank BJB, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat, dan Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia. Program ini diharapkan menjadi model yang dapat direplikasi di daerah lain.
Mahendra menjelaskan, sejak penerbitan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK), OJK memiliki mandat untuk meningkatkan kontribusi sektor keuangan terhadap perekonomian.
Tugas tersebut diimplementasikan melalui peran kantor OJK daerah, yang memetakan potensi ekonomi lokal dan mendorong pengembangan produk unggulan dengan dukungan pembiayaan dari sektor jasa keuangan.
Di Jawa Barat, peternakan domba dipilih sebagai sektor unggulan karena kontribusinya mencapai 80 persen dari total produksi domba nasional.
Ekosistem usaha yang kuat, menurut Mahendra, akan menjadi dasar keberhasilan program ini dan mendukung ketahanan pangan nasional dalam jangka panjang.
Pendampingan dan Pembiayaan untuk Peternak
Kepala OJK Jawa Barat Imansyah mengungkapkan bahwa 10 peternak domba dari 5.000 peternak di Garut telah dipilih untuk menjadi bagian dari pilot project ini.
Mereka mendapatkan pelatihan terkait pembudidayaan domba, perencanaan keuangan, dan kewirausahaan.
“Satu peternak telah menerima fasilitas kredit pada September 2024 untuk penggemukan domba, sementara satu lagi telah mendapatkan surat persetujuan kredit. Sisanya akan mendapatkan pembiayaan pada 2025 sesuai kesiapan kandang,” jelas Imansyah.
Salah satu peternak program ini, Zilan Faliq, menyatakan bahwa ia masih memperbaiki kandangnya agar memenuhi standar untuk mendapatkan pembiayaan.
Sementara itu, peternak lain, Imas, mengaku telah mendapatkan manfaat langsung berupa peningkatan pendapatan hingga Rp30 juta per panen.
"Dalam pengembangan usaha domba ini, saya tidak dilepas sendiri. Ada pendampingan dari off taker yang membantu dalam proses pembibitan dan pemberian pakan," ujar Imas.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan peternak, menggerakkan perekonomian daerah, dan menjadi model keberlanjutan pengembangan sektor unggulan lainnya di Indonesia. (*)